

inNalar.com – Jika selama ini kita mengira diet dan olahraga hanya untuk mereka yang ingin mendapatkan body goals impian atau sekadar membuat tubuh menjadi lebih sehat, inilah saatnya untuk bersemangat melakukan dua aktivitas tersebut.
Studi penelitian medis telah mengungkap bahwa diet dan olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara fisik, tetapi juga mampu menjadi obat pereda stres. Apakah kamu sudah mengetahui atau merasakannya langsung?
Ketika kita melakukan dua hal tersebut, tahukah bahwa tubuh kita akan bekerja sama memperbaiki kinerja fisik dan kesehatan mental kita secara bersamaan. Inilah mengapa aktivitas ini disebut mampu redakan stres.
Tentu saja studi mengenai manfaat keduanya bagi kesehatan fisik sudah banyak bertebaran informasinya, bukan?
Kini saatnya kita ketahui juga bahwa ternyata mereka yang pikirannya sedang carut marut oleh hiruk pikuk duniawi rupanya bisa disembuhkan dengan diet dan olahraga.
Melansir dari Home Wood Health Centre, diet seimbang dan olahraga yang teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Seiring kian banyak orang dewasa, terutama wanita, yang didiagnosa mengalami stres hingga depresi.
“Secara global, diperkirakan 5% orang dewasa menderita depresi. Lebih banyak wanita yang terkena depresi daripada pria,” dikutip dari World Health Organization.
Diet dan latihan fisik sering dijadikan dokter sebagai metode alami atau mekanisme natural tubuh untuk memperbaiki kesehatan mental seseorang.
Olahraga Sebagai Obat Pereda Stres
American Psychological Association (APA) menguatkan hal tersebut. “Penelitian bahkan menunjukkan olahraga dapat meredakan stres, mengurangi depresi, dan meningkatkan fungsi kognitif.”
Harvard Medical School menepis anggapan bahwa istirahat akan membuat kita rileks. Namun ternyata tidak dapat diabaikan fakta pun mengungkap bahwa orang yang bergerak untuk melakukan latihan fisik maka pikiran mereka akan menjadi jauh lebih sehat.
Lantas, bagaimana aktivitas fisik itu sendiri dapat menjadi obat pereda stres bagi kita? Gerakan teratur seperti aerobik terbukti baik untuk kesehatan jantung.
Baca Juga: Aturan Diet Intermittent Fasting 16-8 untuk Pemula, Cara Manjur Turunkan Berat Badan Tanpa Nyiksa
Jika latihan fisik dilakukan secara rutin, maka dalam kapasitas tertentu justru tubuh akan distimulasi menjadi lebih tenang. Alhasil kita sendiri dapat melawan depresi dan segala kecemasan yang hinggap di pikiran.
“Latihan ini juga merangsang produksi endorfin, zat kimia di otak yang merupakan penghilang rasa sakit alami tubuh dan peningkat suasana hati,” dikutip dari Harvard Medical School.
Lantas, bagaimana caranya diet dapat mempengaruhi kesehatan mental kita? Benarkah perkataan ‘Apa yang kamu makan adalah apa yang kamu rasakan’? Bongkar jawabannya di halaman selanjutnya.
Diet Seimbang sebagai Obat Pereda Stres
Tahukah bahwa protein dalam makanan berperan penting dalam kesehatan mental kita? Tidak hanya berfungsi sebagai pembangun otot.
Makanan yang kaya dengan kandungan protein juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dengan menambah stimulus neurotransmitter pada otak.
Sebagai informasi, neurotransmitter seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin yang ada di dalam protein sangat berperan dalam mempengaruhi kesehatan mental.
Sehingga ketika stres kita merasa semakin reda, bisa jadi peran sumber protein dalam makanan seperti ikan, daging, telur, buncis, ayam, dan yang lainnya inilah yang membantumu merasa lebih rileks.
Tidak jarang pula dengan badan yang bugar, kita akan menjadi merasa lebih percaya diri setelahnya.
Jadi mulailah dari hal kecil untuk memperbaiki suasana hatimu. Jika stres melanda, cobalah untuk berjalan kaki menuju kantor atau sekadar luangkan waktu jogging selama 30 menit.
Penting untuk diingat bahwa olahraga bukan menjadi aktivitas yang terpaksa dilakukan atas ‘cheating day’ dietmu yang gagal di hari sebelumnya.
Justru kedua hal tersebut adalah dua hal menyenangkan yang dapat membantumu meredakan stres dan mampu meraih kesehatan mental dengan cara yang paling sehat.***