Tak Disangka! Kumis Kucing Bisa Dijadikan Obat Herbal Untuk Hancurkan Batu Ginjal dan Diabetes Mellitus
inNalar.com – Daun kumis kucing merupakan salatah tanaman herbal yang mengandung banyak manfaat, belum banyak orang tahu mengenai manfaat daun kumis kucing yang bisa hancurkan penyakit batu gginjal.
Anda bisa mengonsumsi tanaman kumis kucing dalam bentuk teh atau kapsul, tablet dan lain-lain salah satu manfaat kumis kucing yaitu untuk mengatasi penyakit batu ginjal, tanaman kumis kucing sering dipakai untuk membantu meluruhkan batu ginjal dan juga bisa digunakan untuk mencegah terbentuknya batu ginjal pada tubuh.
Alasan tanaman kucing bisa dijadikan sebagai obat untuk mengahancurkan/ meluruhkan batu ginjal adalah sifat dari tanaman kumis kucing yang bersifat deuretik.
Baca Juga: Inilah Resep Ramuan Herbal Bagi Penderita Diabetes Mellitus, Berikut Cara Pembuatan Detailnya
Baca Juga: Ramuan Untuk Turunkan Gula Darah Bagi Penderita Diabetes Mellitus, Berikut Informasi Detailnya
Deuretik sendiri memiliki arti pengeluaran buang air kecil, melancarakan pembuangan urin sehingga dapat mencegah terjadinya batu ginjal, ketika sudah ada calon batu asam urat bisa dikeluarkan dengan lebih baik dalam bentuk air seni.
Sebagai bahan obat herbal kumis kucing juga membutuhkan kombinasi dari tanaman herbal lainnya seperti; tempungpuyung, tanaman keji beling, meniran dan sebagainya.
Kumis kucing sejak dulu di percaya sebagai obat herbal untuk masalah penurunan tekanan darah sehingga dapat membantu mengatasi penyakit hipertensi.
Khasiat tumbuhan kumis kucing telah lama dipakai sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita kencing manis atau diabetes meliitus sehingga dapat meningkatkan sensifitas insulin.
Baca Juga: Link Twibbon untuk Hari Raya Idul Adha 2023, Bangkitkan Semangat Generasi Muda Berkurban
Dikutip dari sumber terpercaya diabetes mellitus setiap tahunnya meningkat dan mayoritas orang yang terkena penyakit diabetes mellitus adalah anak-anak hingga remaja, terlalu sering mengonsumsi karbohidrat dan makan atau minuman yang mengandung banyak gula akan menumpuk di dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan penyakit kencing manis atau diabetes mellitus.
Makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula dan dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang serta dikonsumsi setiap harinya akan lebih mudah terkena penyakit diabetes mellitus.
Untuk mengonsumsi kumis kucing yang dijadikan sebagai teh anda membutuhkan 2 gram tumbuhan kumis kucing kering lalu seduh dengan air panas seperti anda membuat teh, saring terlebih dahulu setelah itu baru bisa dikonsumsi.
Tanaman kumis kucing terbukti secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah dan sebagai pendamping obat hipertensi,Manfaat kumis kucing selanjutnya yaitu dapat mengatasi keluhan-keluhan pada penyakit rematik karena tumbuhan kumis kucing mengandung anti peradangan.
Baca Juga: Orang Sudah Meninggal Tetap Bisa Berkurban di Idul Adha 2023? Simak Hukum dan Ketentuannya di Sini
Atau anda bisa menyebutnya keracunan pada organ liver dan ginjal, mengonsumsi tumbuhan kumis kucing dalam bentuk segar bisa 10-20 gr lalu rebus dengan 2 gelar air yang sudah mendidik, perebusan dilakukan 15 menit atau sampai air rebusan menyusut sampai separuh, tumbuhan kumis kucing yang sudah dalam bentuk kemasan bisa anda konsumsi 1-3 kali sehari.
Untuk mengonsumsi teh bagi penderita diabetes mellitus bisa meminum satu gelas sehari sebagai masa percoban setelah itu anda bisa menambahakn dosis untuk minum teh dari tanaman kumis kucing menjadi 2 kali sehari atau 3 kali sehari tergantung dari reaksi tubuh anda ketika mengonsumsi teh tumbuhan kumis kucing.
Sejak dulu tumbuhan kumis kucing memiliki khasiat untuk mengatsi permasalahan pada batuk karena memiliki kandungan sebagi anti peradangan, manfaat tumbuhan kumis kucing lainnya yaitu dapat mengatasi sembelit, karena kumis kucing dapat membantu melancarkan pencernaan.
Tumbuhan kumis kucing jika dikonsumsi dengan jumlah yang sewajarnya dan takaran yang aman tentu tidak akan menimbulkan keracunan tapi jika kamu mengongsumsi tumbuhan kumis kucing secara berlebihan akan menimbulkan hepatotoksisitas dan nefrotoksisitas.***
(Faizzatun Nazira)
Rekomendasi
