

inNalar.com – Terdapat Kampung unik di Jawa Timur, tepatnya berada di Kecamatan Kare, Madiun.
Kampung yang terletak di lereng Gunung Wilis ini tersinari matahari selama 5 jam setiap harinya.
Sinar matahari diketahui baru bisa menyinari kampung yang dihuni empat KK ini sekitar pukul 08.30 WIB.
Sedangkan memasuki pukul 13.00 WIB, kampung unik di Jawa Timur ini mulai terlihat gelap.
Praktis kampung bernama Kertoembo tersebut hanya merasakan terangnya siang hari selama lima jam.
Kondisi ini terjadi karena letak geografis kampung yang berada di tengah hutan Gunung Wilis.
Akibatnya, ketika matahari terbit, sinar mentari masih terhalang rapatnya pepohonan hutan.
Begitu juga saat sore hari, matahari akan terhalang gunung dan gelap akan lebih cepat datang.
Fenomena unik tersebut tidak lantas membuat penduduknya resah. Ada sekitar empat kepala keluarga yang mendiami kampung Kertoembo.
Baca Juga: PNS Kategori Ini Bakal Dapat Tunjangan Kuota hingga Rp400 Ribu pada Desember 2024, Anda Termasuk?
Akses menuju kampung unik ini juga masih terjal dengan jalan beralaskan tanah yang bekelok-kelok dan cukup luas.
Meski begitu, jalanan tersebut masih bisa dilewati roda dua maupun roda empat.
Namun rute yang sepi tanpa aspal dan berada di tengah hutan mengharuskan pengunjung agar berhati-hati supaya tidak tersesat.
Pada zaman Belanda, kampung Kertoembo dijadikan sebagai tempat tinggal karyawan yang bekerja di pabrik kopi Kandangan.
Rumah-rumah para warga di sana juga masih terlihat khas zaman dahulu dengan didominasi oleh kayu dan triplek.
Meski Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan sinar matahari melimpah sepanjang tahun, beberapa daerah justru memiliki paparan sinar matahari yang terbatas.
Fenomena ini disebabkan oleh faktor seperti cuaca mendung, ketinggian tempat, atau kabut tebal.
Namun, justru kondisi inilah yang menciptakan pesona unik, menjadikan daerah-daerah tersebut alternatif menarik dari destinasi wisata tropis biasa.
Daftar Daerah di Indonesia yang Minim Paparan Sinar Matahari
1. Bukit Tinggi, Sumatra Barat
Durasi Paparan Matahari: 3–5 jam per hari
Terletak di dataran tinggi, Bukit Tinggi kerap diselimuti kabut tebal dan menawarkan iklim yang sejuk. Wisatawan dapat menikmati keindahan Ngarai Sianok, ikon kota Jam Gadang, serta kemegahan Istana Pagaruyung.
2. Bandung, Jawa Barat
Durasi Paparan Matahari: 4–6 jam per hari
Dijuluki “Paris van Java,” Bandung menawarkan suasana yang sejuk dengan hujan yang sering mengguyur. Kota ini memiliki beragam atraksi, mulai dari pegunungan, kebun teh, hingga pusat perbelanjaan seperti factory outlet.
3. Malang, Jawa Timur
Durasi Paparan Matahari: 4–6 jam per hari
Malang yang terletak di antara pegunungan menyuguhkan panorama alam menakjubkan dan udara yang segar. Wisata populer seperti Gunung Bromo dan air terjun Coban Rondo menjadi daya tarik utama.
4. Dieng, Jawa Tengah
Durasi Paparan Matahari: 2–4 jam per hari
Dataran Tinggi Dieng dikenal dengan suhu dingin dan kabut yang tebal. Kawasan ini menawarkan pesona candi-candi kuno, telaga alami, serta kawah vulkanik yang aktif.
5. Lembang, Jawa Barat
Durasi Paparan Matahari: 4–6 jam per hari
Lembang memikat wisatawan dengan udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang memukau. Tempat wisata populer seperti Tangkuban Perahu dan Farm House Lembang menjadi favorit keluarga.