

InNalar.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali berhadapan dengan berbagai macam pembicaraan.
Ada individu-individu yang mahir dalam membahas topik kehidupan dunia pada setiap percakapan, namun ternyata ada hikmah dalam sedikit bicara.
Ustadz Khalid Bassalamah mengulas mengenai hal tersebut berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.
Diketahui, orang yang banyak bicara terkadang tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk hal-hal yang mereka banyak sampaikan.
Ciri-ciri orang yang suka berdebat kata ustadz Khalid Bassalamah, adalah orang yang senantiasa mendominasi pembicaraan, sehingga tidak memberikan kesempatan orang lain untuk bicara.
“Semua dia jelasin, padahal sebenarnya ia tidak punya ilmu yang cukup untuk itu. Dia ingin menonjolkan diri seakan-akan punya andil dalam hal tersebut,” ungkapnya.
Hikmah Allah Swt memberikan kita dua telinga dan satu mulut Itu adalah agar kita lebih banyak mendengar dari pada berbicara.
Orang yang banyak mendengarkan itu banyak manfaatnya dan lebih sedikit terjerumus pada kesalahan
Sebagai seorang Muslim yang beriman, kita perlu senantiasa memegang teguh prinsip bahwa setiap perkataan yang kita ucapkan memiliki konsekuensi, baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga agar lisan kita menyampaikan sesuatu yang baik atau lebih baik diam.
Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Terak 46 Desa di Lamongan Jawa Timur, Tol Sepanjang 74 Km Ini Pakai Anggaran Sebesar Rp21,9 Triliun
Kata-kata yang baik adalah kata-kata yang memiliki nilai dan manfaat. Kita dianjurkan untuk menyampaikan kata-kata yang bermanfaat dan mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif.
Allah Swt menggambarkan kata-kata yang baik dan bermanfaat sebagai pohon yang baik. Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 24-25:
“Tidakkah kamu melihat bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, yang memberikan buahnya setiap saat dengan seizin Tuhan-nya…”
Baca Juga: Pilih Masuk Surga Dipaksa atau Neraka karena Sukarela? Ini Jawaban Inspiratif Ustadz Abdullah Zaen
Dalam berbicara, kita harus selalu menjaga kualitas serta manfaat apa yang kita ucapkan.
Kita harus dapat mengendalikan lisan kita agar tak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia atau tidak bermanfaat.
Dalam berdebat, bijaksana dan bersikap santun sangatlah penting agar kata-kata kita diterima dengan baik oleh orang lain.
Dengan mengaplikasikan dalil-dalil Islam yang telah disampaikan dalam Al-Qur’an dan Hadits, semoga kita bisa menjadi orang yang pandai dan bijaksana dalam berbicara.***