Tajir Melintir! Muchtar Ali Yusuf Jadi Bupati Terkaya Sulsel 2025, Miliki 63 Bidang Tanah dan Aset Ratusan Miliar


inNalar.com –
Di balik hiruk pikuk politik lokal, nama Muchtar Ali Yusuf kini mendadak jadi sorotan hangat.

Ia bukan hanya Bupati Bulukumba, tapi juga tercatat sebagai bupati terkaya di Sulsel terbaru tahun 2025. Angka kekayaannya memang tak main-main.

Berdasarkan laporan resmi LHKPN 2024 yang disampaikan ke KPK, total kekayaan Muchtar Ali menyentuh angka fantastis: Rp 282.175.940.686.

Baca Juga: Harta Rp150 Juta, Paris Yasir Resmi Jadi Kepala Daerah Termiskin di Sulsel, Geser Andi Rosman

Nominal ini terakumulasi dari beragam aset, yang paling mendominasi adalah properti berupa 63 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai titik strategis.

Tak tanggung-tanggung, lokasinya mencakup Makassar, Bulukumba, Gowa, Sinjai, hingga Jakarta. Karna tanah tersebut ternilai nominalnya terbilang mewah.

Yang lebih ngak masuk akal, Muchtar Ali meraup tanah seluas 628 m² di Makassar senilai Rp 20 miliar.

Baca Juga: Yuli Hastuti Jadi Bupati Termiskin di Indonesia, Harta Tak Sampai Rp1 Miliar dan Tanpa Aset Rumah atau Tanah

Lalu ada juga property lain di lokasi yang sama, angka nominal bangunan nya menyentuh senilai Rp 25 miliar, menandakan posisi strategis yang tinggi nilai komersialnya.

Selain kekayaan di sektor properti, Muchtar juga mengoleksi kendaraan mewah dan kendaraan laut yang tidak biasa dimiliki kepala daerah.

Salah satu kendaraan paling premium yaitu memiliki Lexus LX 570, yang mana harganya mencapai 1,5 Miliar Rupiah.

Baca Juga: Intip Kekayaan Hidayat Arsani, Gubernur Terkaya di Bangka Belitung: Tembus Rp65 Miliar!

Namun tak hanya sampai disitu, koleksi kendaraannya juga meliputi Toyota Fortuner, Innova, Hilux, dan Sienta, serta satu unit Jet Ski Sea Doo GTI dan dua unit kapal motor nelayan yang bernilai ratusan juta.

Dari sisi investasi, Muchtar Ali Yusuf juga menunjukkan kecermatan finansial.

Yaitu tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 18,56 miliar, memperkuat citranya sebagai pejabat yang aktif mengelola kekayaan melalui instrumen pasar modal.

Kas atau setara kas yang ia laporkan juga tidak kecil, yaitu Rp 3,5 miliar, mencerminkan arus keuangan yang stabil dan kuat.

Yang mengangumkan, dalam laporan itu dijelaskan bahwa sebagian besar kekayaan Muchtar bersumber dari hasil sendiri, bukan warisan atau hibah.

Hal tersebut menandakan bahwa akumulasi asetnya kemungkinan besar berasal dari aktivitas bisnis atau investasi sebelum menjabat sebagai bupati.

Dibandingkan kepala daerah lainnya di Sulsel, portofolio kekayaan Muchtar tampak jauh lebih masif dan terdiversifikasi. Tak heran bila ia disebut sebagai sosok “crazy rich” dari Bulukumba.

Dari keseluruhan nilai kekayaan itu, aset tanah dan bangunan menyumbang lebih dari Rp 256 miliar. Jumlah ini bahkan melampaui akumulasi kekayaan beberapa bupati di provinsi lain.

Namun, sebagaimana lazimnya laporan kekekayaan pejabat public pastinya menimbulkan spekulasi dari masyarakat.

Apakah seluruh kekayaan itu sudah dikelola dengan penuh transparansi dan akuntabilitas?

Walau pihak LHKPN tidak bisa membuktikan laporan 100% sahih dari asal usul kekayaannya, namun keterbukaan ini tetap penting untuk meningkatkan kesadaran public akan integritas pejabat yang datanya harus dicermati oleh masyarakat.

Hingga di telusuri sampai petengahan tahun 2025, tak ada nama kepala daerah lain di Sulawesi Selatan yang bisa menyamai besaran kekayaan Muchtar Ali Yusuf.

Apakah ini cerminan keberhasilan pribadi sebagai pelaku usaha, atau justru sinyal kesenjangan antar pejabat publik? Hanya waktu dan evaluasi publik yang bisa menjawab.***(Ahmad Nuryogi Ardiansyah)

Rekomendasi