Syed Saddiq, Politisi Muda Asal Malaysia Membongkar Habis Kemunafikan Barat Atas Palestina dan Pro Israel

inNalar.com – Baru-baru ini nama Syed Saddiq menjadi trending di media sosial karena aksi pidatonya yang pro Palestina.

Syed Saddiq merupakan seorang politisi muda asal Malaysia yang kala itu sedang ikut menghadiri sidang Parlemen dan kemudian mengeluarkan statement tentang kejamnya perlakuan Israel terhadap Palestina selama 75 tahun belakangan ini.

Terlihat dari sebuah video yang beredar dan diupload di akun Instagram @SyedSaddiq.

Baca Juga: Pesona Nepal Van Java Sebuah Desa Eksotis di Magelang yang Penuh Warna di Hamparan Lereng Gunung Sumbing

Syed Saddiq mengatakan dengan tegas bahwa selama ini pihak Barat telah menutup mata dan hati mereka atas apa yang terjadi pada Rayat Palestina oleh Israel.

“Adakah nyawa seorang (zionis) Israel yang jauh lebih bermakna daripada nyawa seorang bayi, wanita dan anak-anak yang kejam dibunuh di Palestina?” ucapnya dalam video.

“Rakyat Palestina sedang hidup di dalam penjara terbesar di dunia,” katanya dengan tegas.

Baca Juga: Suplai Air ke 2 Provinsi, Bendungan Senilai Rp1,5 T di Bojonegoro-Blora Ini Bakal Relokasi 2 Desa, Namanya…

Menurut Syed Saddiq, rakyat Palestina seperti seorang tawanan yang diambil seluruh haknya.

Mulai dari kebebasan melakukan aktivitas harian secara normal terutama beribadah, lalu kemudian tanah dan rumah mereka dirampas secara paksa. 

Rakyat Palestina setiap harinya tidur namun terjaga, sebab ketakutan menghantui mereka apabila serangan bom Israel datang secara mendadak. 

Baca Juga: Jadi Objek Riset! Danau Towuti di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Pancing Ilmuwan dari Jerman hingga Amerika

Berikutnya Syed Saddiq juga mengutarakan kekecewaannya terhadap dunia Barat yang memilih tindakan Selective Outrage

Yaitu sebuah tindakan yang terkesan pilih kasih dan pro terhadap kekejaman penjajahan dan menutup mata serta telinga dari penderitaan rakyat Palestina. 

Hal ini jelas terlihat dan terjadi sebab negara Barat sangat cekatan memberikan perhatian, dukungan dan pembelaan mereka terhadap Ukraina yang beberapa waktu lalu terlibat konflik dengan Russia. 

Bahkan mereka tidak segan untuk menklaim “This is the Biggest War Crime! Atas serangan Russia kepada Ukraina kala itu. 

Berbeda halnya jika Israel yang melakukan serangan terhadap Palestina, mereka akan seraya berkata “Israel is the right to self defense.”

Padahal apa yang selama 75 tahun belakangan ini Israel lakukan merupakan kejahatan dunia yang sangat kejam dan tidak termaafkan. 

Seperti merampas tanah air Palestina, menyerang anak-anak dan wanita, penduduk sipil bahkan petugas medis dan media pers. 

Akan tetapi dunia Barat tetap bungkam dan menutup mata mereka seolah-olah tidak terjadi apapun dan enggan peduli pada gak dan nasib rakyat Palestina. 

Politisi muda Malaysia itupun memberikan solusi atas konflik Palestina – Israel yang sampai hari ini belum menemukan titik terang. 

Menurut Syed Saddiq, prioritas utama yang harus dilakukan oleh negara Malaysia saat ini adalah membela Palestina dari tindakan negara Barat yang terkesan Selective Outrage

“Oleh sebab itu, Malaysia perlu tegas dalam bab ini,” tuturnya saat berpendapat.

“Walaupun kita ada hubungan yang baik dengan negara-negara ini, BUT WE SHOULD NOT COMPROMISE,” ujarnya dengan tegas.

Solusi pertama yang disebutkan oleh Syed Saddiq yaitu merencanakan persidangan dengan negara-negara OIC yang kemudian membuat kesepakatan untuk “condemn unequivocally the mass murder of Palestinians. “

Tindakan ini diharapkan tidak hanya untuk konflik yang terjadi saat ini saja melainkan untuk jangka panjang. 

Kemudian untuk solusi kedua yang disebutkan oleh Syed Saddiq yakni membangun Humanitarian Corridor atau Koridor Kemanusiaan. 

Tujuannya agar distribusi pasokan bantuan hak dasar manusia untuk bertahan hidup seperti air, listrik dan makanan dapat tersalurkan dengan baik. 

Sebab diketahui bahwa Israel beberapa kali ketahuan memblokir seluruh akses bantuan dari negara lain yang ditujukan untuk rakyat Palestina. 

Tidak hanya itu, Israel juga memblokir akses listrik dan air bersih untuk rakyat Palestina yang mana tindakan seperti itu sangat tidak berkeprimanusiaan dan melanggar asas. 

Syed Saddiq tampak berapi-api dalam menyampaikan pidatonya sebagai bentuk kritik kepada negara Barat yang selama ini menutup mata atas kekejaman Israel terhadap Palestina.

Politisi muda Malaysia itu berharap ke depannya negara Barat bisa lebih bijak terhadap fakta tanpa adanya Selective Outrage seperti yang selama ini mereka lakukan.

Sebab Rakyat Palestina juga memiliki hak yang sama sebagai manusia untuk hidup dan bernegara.*** 

Rekomendasi