

inNalar.com – Publik diramaikan dengan Saka Tatal, sosok tertuduh dalam kasus Vina Cirebon usai dirinya jalani ritual sumpah pocong.
Prosesi sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal selesai dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2024 di Padepokan Agung Amparan Jati.
Terlepas dari kehebohan ritual sumpah pocong yang dijalani Saka Tatal ini, lantas seberapa besar estimasi biaya yang perlu dipersiapkan untuk ritual ini ya?
Baca Juga: TERBONGKAR! Begini Isi Lengkap HP Vina Cirebon Menjelang Detik-Detik Kematiannya
Perlu digarisbawahi bahwa belum ada keterangan pasti dari pihak kuasa hukum eks terpidana kasus Vina mengenai modal yang digelontorkan pihaknya dalam ritual tersebut.
Namun sebagai gambaran, rupanya terdapat sebuah penelitian yang mengupas habis detail gelaran ritual serupa.
Sebelum membongkar seberapa besar biaya ritual sumpah pocong, ketahui dulu bagaimana prosesi ini dilaksanakan.
Ritual keramat ini biasanya menghadirkan dua belah pihak yang saling berselisih konflik.
Dalam konteks Kasus Vina Cirebon kali ini, sosok Iptu Rudiana diketahui ‘menghilang’ alias tidak hadir dan ritual sumpah pocong hanya dilaksanakan oleh Saka Tatal Jumat kemarin.
Hingga kini, prosesi ini masih menjadi salah satu alternatif penyelesaian konflik masyarakat tatkala ketidakadilan di antara kedua belah pihak belum kunjung menemui titik temu.
Pasalnya, proses sumpah pocong sendiri dinilai masyarakat tida membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup banyak.
Kendati demikian, seberapa mahal ya biaya sumpah pocong yang dijalani Saka Tatal kemarin?
Berkaca dari sebuah penelitian Antropologi yang dilakukan oleh Kinasih (2023:5) dari Universitas Airlangga Surabaya, rupanya segini gambaran biaya ritualnya.
Perlu dicatat, rincian modal ritual ini berdasarkan studi kasus yang dilakukan Kinasih di sebuah desa yang ada di Sampang, Madura.
Sehingga gambaran biayanya masih berupa estimasi dan dapat berbeda dengan konteks ritual Sumpah Pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal.
Meski Saka tampak hanya perlu datang didampingi oleh tim kuasa hukumnya.
Kemudian dirinya pun terlihat dibalut kain kafan hingga prosesi sumpah dijalankan, rupanya dimungkinkan ada beberapa elemen yang diperlukan untuk pelaksanaan ritual pada hari itu.
Jika berkaca dari ritual sumpah pocong di pelosok Madura, terlihat kebutuhan dananya mencakup sebagai berikut.
Di antaranya seperti biaya satu ekor ayam putih beserta kain kafan yang menjulur sepanjang 9 meter.
Sebagai gambaran, estimasi kebutuhan lainnya mencakup sumbangan kas kepala desa sekitar Rp500.000.
Tentu komponen ini tergantung dari kesepakatan dari pihak yang terlibat dalam proses ritualnya.
Adapula ongkos bagi para pihak yang membantu prosesi tersebut masing-masing Rp25.000 untuk sekitar 6 orang.
Adapun kyai yang membantu prosesi tersebut pun mendapatkan alokasi dana sebesar Rp100.000.
Dikarenakan ritual sumpah pocong di desa pelosok Madura menghadirkan dua orang dari pihak Kapolsek setempat, maka masing-masing mendapatkan alokasi dana sebesar Rp50.000.
Sementara sekitar Rp1.050.000 dimasukkan ke dalam kas masjid jika yang bersangkutan melakukan ritual di tempat ibadah tersebut.
Sehingga dapat menjadi gambaran bahwa berdasarkan studi kasus penelitian terkait sumpah pocong di desa Madura biaya yang dibutuhkan sebesar Rp2.000.000.
“Ketentuan dan syarat-syarat untuk saat pelaksanaan sumpah pocong adalah biaya Rp 2.000.000,-, satu ekor ayam putih dan kain kafan 9 meter,” dikutip dari Kinasih (2013:6).
Tentu estimasi biaya untuk ritual keramat ini dapat berbeda dengan yang dilaksanakan Saka Tatal di sebuah padepokan yang ada di Cirebon ini.
Namun dapat tergambarkan bahwa segini estimasi pengeluaran biaya ritual yang sedang menjadi sorotan publik ini.***