

inNalar.com – Anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM berencana menggaet mitra dari China untuk membangun smelter nikel baru di KEK Sorong, Papua Barat.
Pembangunan pabrik baru di kawasan Indonesia Timur ini rencananya digarap oleh PT Gag Nikel dan perusahaan asal China, Sandong Singhae.
Adapun fasilitas pengolahan dan pemurnian ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan sumber daya di Pulau Gag yang luasnya mencapai 13.136 hektar.
Baca Juga: Percepat Commisioning Smelter, Jumlah Keuntungan PT Amman Mineral Internasional Anjlok
Penting untuk diketahui, potensi cadangan yang tersimpan di tambang itu diestimasikan mencapai 49 juta ton nikel, sedangkan simpanan yang telah terbukti sebesar 14,27 juta ton.
Pihak perusahaan pun telah mencatat sumber daya di area konsesi tersebut, terdapat 28,9 juta ton yang telah terukur.
Sementara untuk sumber daya yang statusnya terindikasi oleh PT Gag Nikel ini mencapai 76,5 juta ton.
Smelter nikel yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong ini merupakan bagian dari strategi anak usaha ANTAM.
Strategi itu diperuntukkan untuk mendukung terbangunnya ekosistem baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Jadi nantinya pihak emiten pertambangan ini akan menaikkan nilai tambah sumber daya dari area konsesinya di Pulau Gag.
Adapun sumber daya yang digunakan di sini adalah jenis nikel saprolit dan limonite yang nantinya bakal diolah lebih lanjut.
Guna memperpanjang mata rantai bisnisnya ini, pihak perusahaan tengah mejalin kerjasama dengan dua perusahaan yang akan mengambil pasokan hasil produksinya dari beberapa site tambang milik ANTAM.
Kedua emiten tersebut meliputi LG Energy Solution dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd.
Nantinya ANTAM sendiri juga akan memasok hasil produksi untuk perusahaan LG Energy Solution sebesar 16 juta nikel per tahun.
Adapun untuk smelter nikel yang dibangun di KEK Sorong direncanakan akan dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 40.000 ton per tahun.
Luasan pabrik yang dalam progres penggarapan ini akan memakan lahan sekitar 50 hektare, sedangkan di kawasan industri tersebut ada 523,7 hektar.
Perizinan sewa kontrak untuk pemanfaatan lokasinya pun berkisar dari 25 – 30 tahun izin penggunaannya.
Sedikit mengenai PT Gag Nikel, entitas usaha ANTAM ini diizinkan untuk melakukan penambangan di pulau tersebut berdasarkan SK BKPM Nomor 19/1/IPPKH/PMA/2015.
Perusahaan tersebut membidik lahan tambang ini karena cadangan nikel yang tersimpan di area tersebut diketahui memiliki simpanan sumber daya berkualitas tinggi.
Kualitas saprolitnya diketahui memiliki kadar Ni 1,91 persen tersimpan sebanyak 51,5 juta Wet Metric Ton (WMT).
Sementara untuk nikel limonite kadar Ni sebesar 1,61 persen yang tersimpan dari 18,81 juta WMT. ***