

inNalar.com – Kabar menggembirakan di akhir tahun 2023 disampaikan oleh SKK Migas bersama pihak operator Sumur Layaran-1 di WK South Andaman.
Keduanya mengabarkan temuan besar atau giant discovery gas bumi di lapangan wilayah kerja yang lokasinya berjarak 100 kilometer dari pinggiran pantai Sumatera Utara.
Menurut laporan pihak pengelola sumur eksplorasi tersebut, diketahui potensi simpanan gas bumi lebih dari 6 Trillion Cubic Feet (TCF).
Usai dilakukan evaluasi penghitungan terhadap temuan sumur terbaru, diketahui aliran alami yang bisa dihasilkan bisa mencapai 30 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
Tentu kapasitas raksasa ini semakin memberikan optimisme yang lebih jauh bagi terwujudnya cita-cita Indonesia di tahun 2030 untuk bisa memproduksi gas sebesar 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD).
Pasalnya temuan terbaru di WK South Andaman di Sumatera Utara ini menambah daftar potensi cadangan gas yang kapasitasnya disebut melebihi giant discovery di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.
Sedikit informasi, temuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal, Kalimantan Timur ini sebesar 5 Trillion Cubic Feet (TCF) dan berhasil masuk ke dalam penemuan 3 besar dunia.
Dengan temuan terbaru yang melampaui Cekungan Kutai ini, sumur WK South Andaman sangat berpotensi masuk ke dalam temuan terbesar di dunia.
Tentu di balik temuan simpanan gas berkapasitas raksasa ini, terdapat pemain besar yang berperan di dalamnya.
Baca Juga: Catat Kenaikan Sampai Rp9 Triliun, Pendapatan Emiten Milik Harita Group Ini Naik 135 Persen Jadi…
Sumur eksplorasi gas di WK South Andaman di Sumatera Utara ini rupanya dikelola oleh sebuah perusahaan asing yang diketahui bernama Mubadala Energy.
Mubadala Energy merupakan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) yang berbasis di Abu Dhabi.
Emiten global ini memulai perusahaannya pada tahun 2012 dengan nama Mubadala Petroleum, tetapi berganti nama menjadi Mubadala Energy pada tahun 2022.
Tidak mengherankan pencapaian besar temuan eksplorasi gas berturut-turut ditemukan oleh Indonesia sebanyak dua kali.
Perusahaan UEA ini rupanya telah memiliki rekam jejak pengelolaan aset dan operasional yang tersebar di 11 negara.
Negara paling dominan yang menjadi basis eksplorasi Mubadala Energy di antaranya adalah kawasan Asia Tenggara, Rusia, Timur Tengah, dan kawasan Afrika Utara.
Siapa sangka, rupanya Mubadala Energy sempat catatkan akuisisi saham lapangan gas Tamar di lepas pantai Israel sebesar 22 persen pada Desember 2021.
Bahkan perusahaan tersebut juga menguasai lapangan Pegaga di Malaysia hingga sempat temukan potensi gas di wilayah eksplorasi Cengkih-1 pada Agustus 2022.
Adapun di Indonesia sendiri, Mubadala Energy juga berhasil memenukan gas di Blok Andaman II yang diketahui lokasinya berdekatan dengan WK Andaman I dan South Andaman.***