Sudah Keruk APBN Rp2,04 Triliun, Tapi Progres Bendungan di Ciamis Jawa Barat Ini Sulit Capai Target Rampung 2023, Begini Penyebabnya

inNalar.com – Provinsi Jawa Barat diketahui memiliki delapan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan oleh pemerintah bisa selesai pada tahun 2023.

Namun salah satu PSN bendungan raksasa yang berlokasi di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya ini nampaknya masih perlu menanti kabar lebih lanjut mengenai kapan siap diresmikannya.

Jika menilik perjalanan perkembangan infrastruktur yang dinamakan dengan Bendungan Leuwikeris ini, pembangunannya memang cukup makan waktu lama sejak penandatangan kontrak proyek di tahun 2016 silam.

Baca Juga: Gunakan Lahan Seluas 3,4 ha, Pasar Terbesar se-Indonesia Ini Dibangun di Jawa Timur Berkat Dana APBN Fantastis Sejumlah…

Meski pembangunan sudah dimulai tepat setahun setelah penandatanganan kontrak, tetapi harapan target selesai tampaknya bergeser di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

Proses pembangunannya diwarnai dengan keterlambatan agenda sebab berbagai faktor kendala teknis.

Salah satu penyebabnya adalah karena adanya titik longsor pada wilayah kerja terowongan pengelak pada paket pengerjaan lima ditambah dengan kombinasi faktor musim penghujan.

Baca Juga: Tunda Bayar Utang, Emiten Konstruksi BUMN Ini Pilih Fokus Garap Proyek IKN Rp4,3 Triliun Meski Sahamnya Digembok BEI

Kendala lainnya disebutkan pula bahwa sempat ada kekhawatiran warga dengan adanya suara dan getaran blasting, tetapi rintangan tersebut dapat diselesaikan usai sosialisasi secara masif dari pihak penggarap proyek.

Perlu diketahui bahwa biaya pembangunan bendungan raksasa ini menggunakan anggaran APBN sebesar Rp2,04 triliun.

Pengerjaan proyek telah melalui empat paket pengerjaan yang proses pelelangannya sudah melalui lima tahapan.

Baca Juga: Debat Cawapres 2024 Makin Sengit! Gibran Janji Bakal Teruskan Hilirisasi di Sektor Lain Selain Tambang

Melansir dari situs Kemeterian PUPR, PT PP Tbk berhasil menggenggam pengerjaan paket pertama senilai Rp867,06 miliar pada tahun 2016.

Selanjutnya PT Waskita Karya Tbk menyusul pengerjaan paket pengerjaan yang kedua dengan nilai kontrak sebesar Rp642,33 miliar.

Kemudian ada pula paket pengerjaan yang ketiga dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan amanah nilai kontraknya sebesar Rp385,46 miliar.

Baca Juga: Kucurkan Rp1,39 Triliun, Emiten Pemegang IUP Batu Bara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Ini Bagikan Dividen Interim, Harga per Saham Capai Segini

Adapun paket pengerjaan Bendungan Leuwikeris yang keempat dikerjakan oleh PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Basuki Rahmanta Putra (KSO).

Setelah itu paket pengerjaan kelima digarap oleh PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya (KSO).

Jadi secara keseluruhan target penyelesaian pada tahun 2022 sebenarnya sudah mencapai 87,24 persen.

Baca Juga: Berulang Kali Lakukan Aksi Mogok Makan, Ratusan Warga Rohingya di Aceh Diduga Tuntut Hunian Lebih Layak, Benarkah?

Meski begitu, diharapkan pihak pembangun mampu merampungkan Bendungan Leuwikeris ini sesuai dengan waktu yang ditargetkan.

Pasalnya bakal ada banyak deretan manfaat yang bakal dirasakan masyarakat sekitar proyek, mulai dari efektivitas reduksi banjir hingga mengangkat perekonomian masyarakat.

Pembangunan infrastruktur yang satu ini sangat dinanti masyarakat sekitar Ciamis, Banjar dan Tasikmalaya.

Baca Juga: Telan 12 Korban Jiwa, Tungku Smelter Nikel di Morowali Sulawesi Tengah Meledak Hingga Kobarkan Api, Terungkap Siapa Pemiliknya

Pasalnya dengan adanya infrastruktur yang mampu mengaliri lahan pertanian mereka, maka ada 11.200 hektare sawah di belahan Selatan Jawa Barat yang bakal naik produktivitasnya.

Ditambah lagi dengan daya tampung air yang mencapai 81 juta meter kubik, suplai air baku ke tiga daerah tersebut bisa mencapai 845 liter per detik.

Masyarakat sekitar lokasi proyek yang sering mengalami kebanjiran, diharapkan bakal tereduksi dengan adanya Bendungan Leuwikeris ini.

Baca Juga: Siap Borong 160.000 Tenaga Kerja, Megaproyek USD 132 Miliar di Kalimantan Utara Ini Diprediksi Buat Untung Negara

Diketahui bahwa daya tekan reduksi banjirnya sebesar 509,7 meter kubik per detik.

Selain itu, pengembangan potensi pembangkit listrik pun dapat dimanfaatkan guna pembangunan PLTA sebesar 20 megawatt.

Tentunya apabila infrastruktur berukuran raksasa ini berhasil rampung, tentunya bakal menarik minat masyarakat sekitar Ciamis untuk berwisata di lokasi infrastruktur tersebut. ***

 

Rekomendasi