

inNalar.com – PT Waskita Karya (Persero) Tbk makin garang kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Salah satu kabar terbarunya, emiten berkode WSKT ini dapat karpet merah dari pemerintah usai menangkan 10 proyek IKN di Kalimantan Timur.
Total nilai kontrak yang dimenangkan tersebut diketahui sebesar Rp10,2 triliun, sedangkan perusahaan BUMN ini berhasil mendominasi proyek tersebut.
Dominasinya terlihat usai perusahaan konstruksi ini berhasil menangkan proyek elit yang nilainya mencapai Rp6,7 triliun.
Lantas, apa saja 10 proyek prestisius di Ibu Kota Nusantara yang bakal digarap emiten ini?
Proyek elit IKN ini meliputi pembangunan Multi-Utility Tunnel (MUT) – 1 senilai Rp158 miliar dan 3 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) senilai Rp638 miliar.
Selanjutnya ada garapan bangunan meliputi pembangunan Gedung Kemenko 3 dan 4, masing-masing nilai proyeknya sebesar Rp789 miliar dan Rp735 miliar.
Ada pula proyek bangunan paling prestisiusnya di Kalimantan Timur, yaitu Gedung Sekretariat Negara dengan nilai kontrak sebesar Rp1,3 triliun.
Tidak ketinggalan pembangunan fasilitas Rumah Susun 3 bagi para ASN dengan nilai proyeknya mencapai Rp1,1 triliun.
Adapun empat proyek sisanya berupa pembangunan sarana jalur transportasi darat meliputi pembangunan Jalan Akses Lingkar Sepaku seksi 4 senilai Rp198 miliar.
Lalu ada pula garapan Jalan Tol IKN segmen 5A senilai Rp2,2 triliun, Jalan Feeder Distrik IKN dengan nilai kontrak Rp1,3 triliun, dan Jalan Nasional seksi 6C-1 senilai Rp1,6 triliun.
Seolah ketiban rezeki nomplok, deretan proyek elit Waskita Karya ini menjadi capaian yang cukup gemilang bagi perusahaannya di tahun 2023.
Pasalnya sepanjang tahun ini, tepatnya hingga Bulan November, WSKT telah menggenggam 90 proyek nasional dengan total nilai kontrak Rp52,7 triliun.
Proyek paling banyak milik emiten ini tersebar di Pulau Jawa dan Bali, sedangkan untuk di wilayah Kalimantan sendiri mencakup 15 garapan di antaranya.
Tentu capaian ini telah menyebabkan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan bagi Waskita Karya, utamanya dari sektor jasa konstruksi dan sejenisnya.
Baca Juga: Anggaran Fantastis Capai Rp63 Miliar, Pembangunan Jembatan di Riau Terancam Gagal, Solusinya…
Apabila mengulik performa kinerja pendapatan perusahaannya per kuartal III tahun 2023, total penerimaannya sebesar Rp7,81 triliun.
Perolehan revenue dari Kementerian PUPR sendiri mendominasi di angka Rp2,24 triliun.
Terlihat pula Kementerian Perhubungan juga tampak turut memberikan sumbangsih dalam pemasukannya sebesar Rp75 miliar.
Baca Juga: Pemilu 2024 Libatkan 204 Juta Pemilih di 38 Provinsi, Jokowi Tegas Imbau KPU Harus Jujur dan Adil!
Lebih merinci lagi, total penerimaan dari jasa konstruksi besarannya mencapai Rp7,39 triliun.
Jenis pemasukan yang satu ini meliputi layanan jasa konstruksi beserta bunganya, proyek jalan tol, hotel, revenue properti, hingga layanan sewa gedung dan peralatan.
Sementara pemasukan berasal dari penjualan precast dan infrastruktur dengan total pendapatan mencapai Rp418 miliar.
Tren peningkatan jenis proyek yang paling fantastis selama setahun terakhir berasal dari pengerjaan jalan tol dan layanan sewa gedung dan peralatan. ***