Sudah Dibangun Sejak 1983, Waduk Cirata di Jawa Barat Jadi Tempat Bernaungnya PLTS Terbesar di Asia Tenggara

inNalar.com – Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS terbesar di Asia Tenggara ternyata ada di Indonesia.

Nama dari PLTS terbesar di Asia Tenggara tersebut adalah PLTS Terapung Cirata yang akan melalui proses uji coba pada Oktober 2023.

Menerima predikat sebagai PLTS terbesar di Asia Tenggara, ternyata pembangunan dari PLTS ini tidak dilakukan di darat. PLTS dibangun di atas air yakni Waduk Cirata.

Baca Juga: Habiskan Rp13 Miliar, Kalimantan Barat Kini Punya Jembatan Gantung Baru, Lokasinya di…

Waduk Cirata sendiri berlokasi di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Karena ditempati oleh PLTS terbesar di Asia Tenggara, tentunya bendungan ini juga memiliki area yang sangat luas.

Waduk Cirata masuk ke tiga wilayah kabupaten yang berbeda, yakni Bandung Barat, Ciamis, dan Purwakarta.

Baca Juga: Luasnya 2000 Hektar, Pembangun Pabrik Terbesar di Papua Akan Dilakukan Akhir Tahun 2023, Namanya…

Dilansir inNalar.com dari polri.go.id, luas dari waduk cirata adalah sekitar 43.777,6 hektare dengan 37.577,6 hektare merupakan wilayah daratan dan 6.200 hektare adalah wilayah perairan.

Kedalaman dari waduk ini sendiri adalah sekitar 125 meter.

Selain itu, ternyata Waduk Cirata juga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Baca Juga: Waspada! Penyakit Hipertensi pada Remaja Mempunyai Dampak Jangka Panjang, Mulai Serangan Jantung hingga Stroke

Bahkan, PLTA Waduk Cirata ini juga menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

PLTA Waduk Cirata ini mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas sekitar 1.008 Megawatt (MW) dan 1.428 GWh per tahun.

Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Waduk Cirata ini kemudian dialirkan ke Pulau Jawa, Madura, dan Bali.

Selain memiliki wilayah yang luas dan PLTA terbesar di Asia Tenggara, umur dari Waduk Cirata ini ternyata juga sudah cukup tua.

Waduk Cirata sudah dibangun sejak 1983 – 1997. Namun, pembangunan bendungan tidak berlangsung dalam satu waktu saja.

Pembangunan dari Waduk Cirata dibagi ke dalam dua tahap dengan tahap pertama dilakukan pada 1983 – 1988 dan tahap kedua dilakukan pada 1995 – 1997.

Pada tahap pertama, energi listrik yang waduk ini mampu hasilkan adalah sekitar 504 Megawatt (MW).

Pada tahap kedua pun sama, Waduk Cirata juga mampu menghasilkan energi listrik sebesar 504 Megawatt (MW).

Dalam pembangunan Waduk Cirata ini sedikitnya 5.000 orang tenaga kerja dipekerjakan. Tidak hanya warga Indonesi, tapi juga warga asing.

Waduk Cirata merupakan hasil rancangan dari Indra Karta dan NEWJEC dengan kontraktornya adalah Pembangunan Perumahan (PP), Taisei, dan Mitsubishi.

Meski baru dibangun pada tahun 1983, namun, perencaan dari waduk ini sudah dilakukan beberapa puluh tahun sebelum pembangunan dilakukan.

Pada waduk yang dibangun dengan membendung Sungai Cirata ini sudak dilakukan survei kelayakan di sepanjang aliran Sungai Citarum pada tahun 1922.

Pengelolaan Waduk Cirata dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak tahun 1988.***

 

Rekomendasi