

inNalar.com – Meskipun Indonesi baru berumur 79 per tahun 2024, namun kota ini sudah berdiri sejak abad ke-7.
Kota Palembang, yang terletak di Sumatera Selatan, Indonesia, diakui sebagai kota tertua di negara ini.
Sejarahnya yang kaya dimulai sejak abad ke-7, ketika kota ini menjadi pusat dari Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara.
Diketahui Palembang sudah berulang tahun yang ke 1.341 pada tanggal 17 Juni 2024 lalu.
Usia Kota Palembang dibuktikan dengan Prasasti Kedukan Bukit yang tertulis tahun 682 masehi.
Keberadaan Palembang sebagai pusat perdagangan dan budaya menjadikannya salah satu kota yang memiliki warisan sejarah yang mendalam.
Baca Juga: Jembatan dan 13 Makam Kuno Peninggalan G30 S PKI Muncul dari Dasar Waduk Wonogiri
Sejak awal berdirinya, Palembang telah memiliki posisi strategis yang mendukung kegiatan perdagangan.
Terletak di tepi Sungai Musi, kota ini menjadi jalur utama bagi para pedagang yang berasal dari India, Cina, dan Arab.
Tidak hanya sebagai jalur perdagangan, Sungai Musi juga menjadikan Palembang sebagai pusat pertemuan budaya di masa lalu.
Baca Juga: Proyek Industri Bioetanol di Bojonegoro Memiliki Nilai Investasi Rp 20 Triliun
Hal ini menciptakan suasana multikultural yang kaya, di mana berbagai agama dan kebudayaan saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri sekitar tahun 682 M, memainkan peran penting dalam perkembangan Palembang.
Kerajaan ini dikenal sebagai kekuatan maritim yang mendominasi jalur perdagangan di Selat Malaka dan sekitarnya.
Melalui kebijakan perdagangan yang bijaksana dan dukungan dari angkatan laut yang kuat, Sriwijaya berhasil menarik perhatian pedagang dari berbagai negara.
Kota Palembang menjadi pusat penyebaran agama Hindu dan Buddha, dengan banyaknya kuil dan tempat ibadah yang dibangun pada masa itu.
Namun, sejarah Palembang tidak hanya ditandai oleh kejayaan Sriwijaya. Setelah keruntuhan kerajaan ini, Majapahit dan Kesultanan Palembang turut menguasai.
Memasuki abad ke-20, Palembang mengalami transformasi besar, terutama setelah kemerdekaan Indonesia.
Infrastruktur yang terus berkembang, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas transportasi lainnya.
Di samping itu, warisan sejarah yang dimiliki kota ini tetap dipertahankan dan dijaga dengan baik.
Berbagai situs sejarah, seperti Jembatan Ampera, Masjid Agung Palembang, dan berbagai bangunan kuno lainnya masih terjaga dengan baik dan jadi objek wisata.
Keberadaan Palembang sebagai kota tertua di Indonesia menjadikannya sebagai saksi bisu perjalanan sejarah bangsa.
Dari zaman Kerajaan Sriwijaya hingga era modern, kota ini terus beradaptasi dan berkembang, sambil tetap menghargai warisan sejarahnya.
Dengan semua keunggulan dan kekayaan sejarahnya, Palembang bukan hanya sekadar kota tua, tetapi juga merupakan simbol ketahanan dan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.***(Muhammad Arif)