Sudah 90 Persen, Proyek Infrastruktur di Jepara Dipastikan Selesai Akhir Tahun Ini

inNalar.com – Proyek infrastruktur di Kabupaten Jepara kini telah mencapai 90 persen penyelesaian. Pihak terkait optimis semua pekerjaan akan rampung pada akhir tahun 2024.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Jepara, Ali Bakhtyar, dalam sebuah rapat koordinasi di kantornya, Senin, 11 November 2024.

Menurut Ali, sejumlah proyek besar saat ini masih dalam proses pengerjaan. Proyek tersebut meliputi pembangunan jembatan penghubung di berbagai wilayah, seperti Jembatan Pekangaan-Sowan Lol, Ngasem-Lagkulampitan, dan Tungri.

Baca Juga: 2 Daerah Penghasil Timah Terbesar di Kalimantan Barat, Produksinya Capai 2.500 Ton per Tahun!

“Pengerjaan Jembatan Pekangaan-Sowan masih fokus pada penyelesaian struktur abutmen. Sementara itu, Jembatan Ngasem-Lagkulampitan telah dipasangi box girder,” jelas Ali.

Ia menambahkan, proyek jalan juga menjadi prioritas. Sebagian ruas telah diperbaiki, sementara beberapa lainnya masih dalam tahap pembangunan. “Progresnya bertahap. Ada yang sudah selesai, tetapi beberapa masih dalam proses pengerjaan,” imbuhnya.

Saat ini, total panjang jalan di Kabupaten Jepara tercatat sekitar 850 kilometer. Angka ini menurun dari data sebelumnya yang mencapai 872 kilometer.

Baca Juga: Masuk Proyek Terbesar Sumatera, Jalan Tol Baru Senilai Rp33,12 Triliun Ini Bakal Melenggang di Sumatera Selatan

Penyesuaian terjadi karena ada ruas jalan, seperti Damaran-Somosari, yang kini diambil alih oleh pemerintah desa.

“Selain itu, hasil pengukuran ulang juga menyebabkan koreksi data panjang jalan. Berdasarkan SK terbaru, total panjang jalan kabupaten kini menjadi 850 kilometer,” katanya

DPUPR juga terus menjalankan program pemeliharaan rutin melalui lima tim lapangan yang menangani sekitar 124 ruas jalan dengan tingkat kerusakan sedang. Targetnya, hingga Desember 2024, jumlah ruas jalan yang diperbaiki dapat mencapai 140.

Baca Juga: Kisah Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

“Pemeliharaan ini sifatnya berkelanjutan. Program ini tidak akan berhenti karena kebutuhan jalan yang layak terus meningkat,” ujar Ali.

Selain infrastruktur jalan dan jembatan, pemerintah daerah juga memperbaiki tanggul besar di wilayah rawan banjir.

Salah satu proyek strategis dilakukan di Donoroho, sementara pembangunan tanggul bronjong sementara telah dikerjakan di Desa Banyumanis dan Bandungharjo menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).

“Kami juga membersihkan saluran drainase perkotaan, memeriksa saluran air di trotoar, dan mengoptimalkan pompa air untuk menangani genangan. Semua langkah ini bertujuan mengurangi risiko banjir,” kata Ali.

Tim siaga banjir pun telah disiapkan untuk berjaga di tiga lokasi rawan, yakni Mayong, kawasan perkotaan Les Dam, dan Bansiri.

Selain itu, pompa air portable disiapkan untuk menangani genangan yang sulit surut akibat pengaruh pasang surut air laut di kawasan pesisir.

Pemerintah daerah juga sedang menjalin komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum RI untuk merealisasikan rencana pengembangan ruas Jepara-Keling menjadi jalan nasional.

Jika terealisasi, jalur ini akan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jepara.

Meski berbagai tantangan masih dihadapi, terutama di wilayah pesisir, Ali optimis seluruh proyek dapat diselesaikan sesuai target.

“Banjir dalam dua tahun terakhir pun hanya terjadi di jalan raya tanpa merambah ke permukiman warga. Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.

. *** (Valencia Amadhea Christiyadi)

Rekomendasi