

inNalar.com – Kasus baru COVID-19 untuk subvarian omicron di Korea Selatan turun ke angka di bawah 80.000.
Dilansir dari Koreaherald.com, penurunan subvarian omicron ini adalah untuk pertama kalinya dalam kurun waktu seminggu.
Meskipun begitu jumlah pasien yang sakit parah mencapai level tertinggi dalam dua bulan.
Itu disebabkan oleh subvarian omicron yang sangat menular.
Dilansir oleh Koreaherald.com, tercatat kasus menigkat ke 73.589 terinfeksi COVID-19 dalam seminggu.
Itu termasuk 341 warga asing, sehingga total kasus menjadi 19.776.050.
Data tersebut berdasarkan Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA).
Angka tersebut turun dari sebelumnya 82.002.
Koreaherald.com melaporkan bahwa penyebabnya adalah masyarakat yang lebih sedikit melakukan tes pada akhir pekan.
Tetapu angka ini masih lebih besar 65.373 kasus yang dicatat seminggu lalu.
Baca Juga: Jefri Nichol Ikut Kirab Ritual Malam 1 Suro di Solo, Tertangkap Kamera Sedang Gandeng Rania Yamin
Hal tersebut disebabkan oleh kebangkitan subvarian omicron BA.5.
Pertumbuhan varian baru menyebabkan lonjakan jumlah pasien yang sakit parah.
Negara itu melaporkan 284 kasus kritis pada Minggu. Naik dari 242 sehari sebelumnya.
Ini menandai angka tertinggi sejak 18 Mei ketika penghitungan mencapai 313. Dilansir oleh Koreaherald.com. Minggu, 31 Juli 2022.
Selanjutnya, KDCA melaporkan peningkatan 20 kematian akibat COVID-19 menjadi total 25.047.***