

inNalar.com – Begadang ternyata tidak selamanya digambarkan sebagai sebuah kebiasaan buruk yang menyalahi aturan norma turun-temurun masyarakat Indonesia.
Penelitian berjudul “Why night owls are more intelligent” pada 2009 yang dilakukan oleh Satoshi Kanazawa dan Kaja Perina cukup mengubah pandangan kita tentang orang yang suka melakukan kebiasaan begadang.
Cukup mencengangkan, karena dalam penelitian tersebut terungkap pandangan baru tentang orang yang sering melakoni kebiasaan begadang atau tidur larut malam.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa mereka yang memiliki kebiasaan begadang ternyata memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding yang tidak melakukannya.
Artinya, salah satu kebiasaan unik yang dilakukan oleh orang cerdas di antaranya adalah mereka yang suka begadang atau tidur larut malam.
“Orang yang lebih cerdas cenderung akan lebih terbuka kemungkinannya untuk menerima nilai-nilai dan menganut preferensi yang baru dalam perkembangannya daripada individu yang kurang cerdas,” Dikutip inNalar.com dari Penelitian “Why night owls are more intelligent” (2009).
Artinya, orang yang cerdas biasanya mereka akan memiliki preferensi yang cukup berbeda dari kebanyakan orang dengan orang normal.
Satoshi Kanazawa pun juga menjelaskan lebih mendalam tentang kebiasaan unik yang dimiliki oleh orang cerdas.
Disebut pula bahwa orang cerdas biasanya mereka suka begadang dan miliki kebiasaan bangun siang.
Diungkapkan pula bahwa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih cerdas miliki kemungkinan tumbuh menjadi pribadi yang lebih aktif di malam hari saat ia beranjak dewasa.
Pada dasarnya, kita diberikan kemampuan untuk secara sadar memutuskan kapan harus tidur dan bangun.
Hal ini berarti tidak selamanya kita terikat oleh genetika tertentu untuk menentukan pilihan tersebut.
Baca Juga: Para Arkeolog Temukan Bahasa Baru, Diyakini Bahasa Indo-Eropa dari Reruntuhan Sebuah Kerajaan Kuno
Artinya, kita bisa memilih apakah ingin menjadi seorang ‘burung hantu’ di malam hari atau menjadi seekor ‘burung yang aktif’ di pagi hari.
Kebudayaan setiap zaman pun mempengaruhi munculnya evolusi kebiasaan ini.
Dahulu para leluhur kita yang hidup tanpa penerangan yang cukup di malam hari dan hanya bergantung pada penerangan api tentu akan berbahaya jika beraktivitas di malam hari.
Baca Juga: Wow! Ini Alasan Ilmiah Kenapa Burung Beo Bisa Bicara Bahasa Manusia dengan Lancar, Ternyata…
Berbeda dengan masa sekarang yang telah memiliki berbagai jenis penerangan hingga membuat seseorang memiliki preferensi yang lebih meluas daripada zaman dahulu.
Namun perlu menjadi catatan bahwa memperhatikan kesehatan fisik dan mental juga perlu menjadi perhatian setiap orang.
Pasalnya, temuan studi pada 2021 yang berjudul “Tidur Larut Malam Meningkatkan Risiko Infark Miokard pada Populasi Paruh Baya dan Lanjut Usia” menunjukkan kerugiannya.
Baca Juga: Benarkah Cewek Lebih Suka Cowok Bad Boy? Ini Jawaban Pakar Psikologi, Ternyata…
Sebagai informasi, Infark Miokard adalah istilah dalam dunia medis yang menunjukkan suatu kondisi saat aluran darah yang menyuplai otot jantung berhenti dan akan mengakibatkan serangan jantung.
Dengan demikian, kita perlu tetap memperhatikan ritme tubuh dan porsi waktu tidur yang tepat agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.***