

inNalar.com – Secara tidak terduga sosok Prajogo Pangestu muncul sebagai pusat perhatian publik berkat menembus top 25 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes 2023.
Nilai kekayaannya yang tercatat mencapai Rp903,3 triliun ini membuat Prajogo Pangestu berhasil menduduki peringkat ke-23 sebagai taipan paling elit sedunia.
Bahkan dengan pencapaiannya itu, kedudukannya di kalangan pebisnis dalam negeri berhasil memimpin sebagai orang terkaya di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Tenggara.
Keberhasilannya dalam mengendalikan PT Barito Renewables Energy Tbk atau BREN ini tidak hanya soal sosoknya saja.
Berkat tangan emasnya para pemegang saham di anak usahanya tersebut kini ikut merasakan badai cuan yang tidak terduga.
Bagaimana tidak membahagiakan para pemegang sahamnya, kenaikan nilai kekayaan Prajogo Pangestu ini seiring dengan melesatnya harga saham BREN yang melonjak hingga 932 persen.
Uniknya, emiten Barito Renewables Energy ini baru listing perdana alias pertama kali menjual sahamnya ke publik pada 9 Oktober 2023 lalu.
Namun pada penutupan perdagangan per Jumat, 8 Desember 2023, para investor auto kegirangan dan menikmati badai fulus tidak terduga.
Pada awal masuk, harga saham BREN saat IPO mulanya Rp780, tetapi dua bulan setelahnya memuncak di harga Rp8.050.
Alhasil jika seorang investor menanamkan sahamnya dengan modal Rp100 juta saat perusahaan konglomerat terbaru di Indonesia ini mulai go public di harga Rp780 dan melesat di harga terbarunya.
Maka bisa dibayangkan cuannya berlipat ganda hingga Rp1,03 miliar, setara dalam dua bulan para investor mampu membeli sebuah mobil mewah BMW X1 keluaran seri terbaru.
Melesatnya prestasi perusahaan Prajogo Pangestu di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, bahkan membuat emiten yang biasa bertengger di peringkat pertama harus tergusur dari posisinya.
Baca Juga: Momen Menteri Perdagangan Zulhas Ketemu UMKM Sukses Ekspor di Shopee Live
Saat penutupan perdagangan pada Jumat, 8 Desember 2023, BREN berhasil raup total investasi sebesar Rp1.077 triliun.
Angka tersebut menyalip posisi PT Bank Central Asia atau BBCA yang saat itu pendapatannya Rp1.068 triliun.
Tampak hoki besar, tetapi jika diintip gerak cuannya, nampak terlihat strategi mujarab Prajogo Pangestu untuk diam-diam melantai di BEI.
Apabila dilihat dari gerak sahamnya, rupanya perusahaan tersebut secara aktif membeli saham di GZCO senilai Rp43 miliar.
Selain itu emiten yang sedang naik daun ini juga teridentifikasi memborong saham miliknya di BRPT dan TPIA hingga nilainya mencapai Rp276 miliar.
Strategi Prajogo Pangestu cukup unik, karena pihaknya membeli saham BRPT dan TPIA saat momen nilai harganya relatif lebih rendah.
Meski begitu, tercatat pada 1 – 8 September 2023, Prajogo membeli kedua saham tersebut saat harga sedang tinggi-tingginya.
Langkah cerdik ini bisa dilihat bahwa gerak transaksi pembelian yang dilakukan oleh konglomerat elit baru di Indonesia ini didasarkan pada strategi nilai investasi yang telah ditentukan oleh pihaknya.***