

inNalar.com – Perang antara Israel dan Palestina membuat perhatian seluruh negara tertuju pada hal ini.
Keberlangsungan tindakan yang tidak manusiawi dari Zionis Israel terhadap Palestina selama beberapa dekade ini membuat banyak orang merasakan simpati.
Penyiksaan mendalam terhadap Palestina yang berlangsung lama oleh Israel, terus menerus dilakukan tanpa pandang bulu, khususnya tentara Zionis yang terlalu bersikap fanatik.
Hingga saat ini, tak terhitung banyaknya nyawa yang hilang, dan cacat raga maupun jiwa rakyat Palestina, serta rumah-rumah yang dicuri dan dirampas.
Begitu melelahkan bagi mereka, karena harus membangun bangunan dan rumah, kemudian menyaksikan itu semua hancur menjadi debu di tangan Israel.
Melansir dari Al Jazeera, beberapa masyarakat pejuang Gaza juga pun, di penjara di balik tembok dan pagar berduri.
Pasokan air, minuman, listrik dimatikan dan dinyalakan sesuai keinginan kaum Zionis.
Namun dalam hal ini, media Barat tidak mengakui fakta dan kebiadaban ini. Banyak dari wartawan dan kolumnis yang kini dicekam dan didikte oleh Israel untuk mengakuinya ataupun tidak.
Banyak media Barat yang mengatakan bahwa Israel selalu menjadi korban, dan tidak pernah jadi pelaku kejahatan ini.
Bahkan Israel menganggap, nyawa masyarakat Israel sangatlah penting, tapi tidak untuk pejuang Gaza.
Riyad Mansour, duta besar Palestina untuk PBB, juga mengatakan dengan keadaan yang lemas, bahwa beberapa media melakukan politisi dengan mengabarkan Warga Israel terbunuh.
Padahal, warga Palestina telah mengalami kematian selama bertahun-tahun. Mansour juga menceritakan, inilah bentuk konsekuensi Israel yang tidak dihukum, dan kelambanan Internasional.
Sebenarnya beberapa kelompok hak asasi manusia di berbagai negara seperti Yerusalem, London, dan New York telah ikut serta membantu menerbitkan laporan demi laporan yang menyatakan bahwa Israel bersalah.
Mereka menyebarkan bahwa penindasan Israel yang disengaja dan terorganisir bukan saja tidak dapat dipertahankan, namun juga merugikan kedua belah pihak.
Namun peringatan ini sama sekali tidak diindahkan oleh media Barat. Justru banyak yang mengabaikan dan memberikan penyangkalan terhadap statement ini.
Inti dari doktrin ini ialah, media Barat menganggap Palestina adalah golongan orang yang dapat dibuang dengan mudahnya, juga sebagai produk sampingan dari Israel, yang jika sudah tidak dibutuhkan akan disingkirkan demi hak dan kelangsungan hidup kaum Zionis.
Selain itu, pejuang Palestina tidak pernah dianggap sebagai korban perang yang tidak bersalah, tapi justru kematian dan nasib buruk ini sudah merupakan tanggung jawab yang harus mereka rasakan.
Hingga saat ini, beberapa Media Barat masih akan membela Israel tanpa keraguan, meskipun jejak kejahatan kaum Zionis sudah jelas di depan mata.***