

inNalar.com – Presiden Jokowi kembali meresmikan salah satu proyek penanganan banjir di DKI Jakarta, yakni Stasiun Pompa Ancol Sentiong pada 11 Desember 2023 kemarin.
Stasiun Pompa Ancol Sentiong ini termasuk ke dalam salah satu upaya pemerintah untuk mengurangai banjir di wilayah DKI Jakarta setelah pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi hingga normalisasi Sungai Ciliwung.
Dengan diresmikannya proyek ini, luapan air yang biasanya menggenangi rumah warga saat musim hujan diharapkan dapat berkurang sampai 62%.
Baca Juga: Mau Nikah Tahun Depan? Ini 6 Tips Menyiapkan Biaya Pernikahan Supaya Gak Boncos setelah Menikah
Pada saat musim hujan terjadi, proyek yang baru saja diresmikan ini akan mengurangi luapan air di tujuh kecamatan sekaligus.
Adapun tujuh kecamatan tersebut antara lain adalah Pademangan, Kemayoran, Johar Baru, Senen, Matraman, Tanjung Priok, hingga Cempaka Putih.
Meski tidak dapat mengurangi luapan seluruhnya, namun, proyek yang baru diresmikan ini akan mampu mereduksi luapan air seluas 879 hektare dari total 2.500 hektare.
Stasiun Pompa Ancol Sentiong memiliki kapasitas 50.000 liter per detik dan berada di lokasi strategis yang dapat menjaga elevasi air sehingga tujuh kecamatan di DKI Jakarta ini tidak terendam banjir.
Cara kerja daripada proyek yang baru saja diresmikan ini adalah dengan memompa air Kali Sentiong saat elevasinya sedang tinggi dan mengalirkan airnya kembali ke Teluk Jakarta.
Bangunan pengendali luapan air ini dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Dirjen Sumber Daya Air bersama dua kontraktor dan dikerjakan dalam dua tahap.
Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Harta Karun Emas 2 Miliar Ton Ditemukan di NTB, Setelah Diekstrak Ternyata Jumlahnya…
Tahap pertama dikerjakan oleh kerja sama operasi (KSO) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi. Sedangkan, tahap kedua hanya dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di DIK Jakarta yang dilakukan dalam dua tahap tersebut meliputi 5 pompa banjir tipe submersible yang masing-masingnya memiliki kapasitas 10 meter3 per detik, tanggul, dan normalisasi kali sepanjang 350 meter.
Dilansir dari setneg.go.id, total biaya yang dihabiskan untuk membangun Stasiun Pompa Ancol Sentiong ini adalah sebesar Rp481 miliar.
Biaya yang fantastis tersebut berhasil membuat proyek penanggulangan luapan air ini menjadi yang terbesar di Indonesia.
Tidak hanya itu, Stasiun Pompa Ancol Sentiong juga berhasil menorehkan rekor MURI sebagai Pembangunan Stasiun Pompa Air dengan Kapasitas Terbesar.
Penghargaan ini diserahkan oleh pihak MURI kepada Direktur Operasi I WIKA, Hananto Aji.
Menjadi stasiun pompa dengan kapasitas paling besar di Indonesia tentunya membuat harapan bahwa banjir dapat berkurang secara signifikan setelah adanya bangunan ini.
Seperti yang diketahui, hingga saat ini, DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang selalu diterpa banjir saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, stasiun pompa ini diharapkan dapar mereduksi banjir yang biasanya datang saat musim hujan.***