

inNalar.com – Ramai diperbincangkan di media sosial mengenai kabar stasiun MRT Senayan yang mengalami perubahan nama.
Stasiun MRT Senayan berubah nama menjadi Stasiun MRT Senayan Mastercard.
Perubahan nama tersebut dikaranakan Mastercard membeli hak penamaan dari Stasiun MRT Senayan.
Hak penamaan stasiun sendiri merupakan salah satu sektor yang terus dikembangan oleh PT MRT Jakarta.
Hal tersebut berpotensi untuk membantu meningkatkan pendapatan non tarif.
Farchad Mahfud selaku Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta mengatakan sektor ini berkontribusi cukup besar.
Baca Juga: Bulutangkis Jepang dalam Bencana, 2 Ganda Putri Alami Cedera Jelang Olimpiade Paris 2024
Kontribusi yang diberikan berkisar di angka 30 persen hingga 40 persen per tahun.
Farchad mengatakan bahwa bisnis di sektor ini sangat berpotensi mengingat banyak perusahaan yang ingin mempromosikan brandnya.
Maka dari itu, pihaknya terus melakukan promosi ke pemilik brand atau gedung perkantoran di sekitar stasiun MRT.
Paket kontrak yang ditawarkan berbeda beda mulai dari 3 tahun hingga 10 tahun.
Harga kontrak setiap stasiun juga berbeda karena harga tersebut mempertimbangkan beberapa hal.
Pertama, mengenai tingkat keramaian di daerah yang ada di sekitar stasiun.
Kemudian, yang kedua adalah tingat keterjangkauan stasiun dan hal lainnya.
Nilai hak penamaan stasiun ini berkisar antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
Hingga kini telah ada 7 stasiun MRT Jakarta yang hak penamaannya dibeli oleh perusahaan.***