

inNalar.com – Kereta Api merupakan moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat sebagai pilihan dalam perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh.
Tempat pemberhentian kereta api sendiri atau sebuah stasiun di Indonesia sudah banyak dibangun bahkan sejak masa kolonial belanda, tak sedikit pula beberapa stasiun yang pernah berjaya dulu, kini sudah tak lagi digunakan.
Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa permasalah seperti, kurangnya peningkatan dalam pelayanan stasiun hingga tak mampu bersaing dengan transportasi lainnya.
Baca Juga: LSI Sebut 85,9 Persen Publik Setuju Erick Thohir Berperan Penting atas Event Piala Dunia U-17
Salah satu stasiun yang pernah berjaya pada masanya yaitu bernama Stasiun Cikajang, yang berlokasi di Cikajang, Cikajang, Garut, Provinsi Jawa Barat.
Stasiun ini dibangun pada masa kolonial pemerintah Belanda pada tahun 1926 dan berbarengan dengan pembangunan jalur lintas Garut-Cikajang, serta menjaring terhadap pusat perekonomian ketiga di Garut tepatnya daerah Cikajang.
Setelah rampung dalam pembangunannya Stasiun Cikajang ini dibuka pada tanggal 1 Agustus 1930.
Baca Juga: Menteri PANRB Resmi Sahkan RUU ASN Jadi Undang-undang, Kabar Gembira Bagi Tenaga Honorer?
Dilansir inNalar.com dari situs Universitas STEKOM, pada saat pembukaan stasiun inipun dimeriahkan dengan berbagai penampilan kesenian asal Sunda yakni berupa, Gamelan dan Tayub.
Pembukaan Stasiun Cikajang ini juga turut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Gouvernement Bedrijven Bandung, Residen Priangan Timur, dan Bupati Garut.
Antusias para warga untuk menyaksikan pembukaan Stasiun Cikajang ini sampai mampu mengosongkan Pasar Cikajang pada hari itu.
Baca Juga: Heboh! Arsenal Harus Dibuat Malu oleh Lens Dalam Lanjutan Fase Grup B Liga Champions Europa
Pembangunan Stasiun Cikajang ini merupakan sebuah hasil dari percobaan pembangunan jalur kereta api terekstrim kala itu, karena melintasi pegunungan.
Kereta Api Cikajang ini memiliki ketinggian sekitar 1.246 m atau 4.088 ft, dan masuk ke dalam wilayah Aset II Bandung serta dinobatkan sebagai Stasiun Kereta Api tertinggi di Indonesia sampai se-Asia Tenggara.
Jalur Kereta Api Cikajang dibangun sepanjang 23 km dan mempunyai nama sebelumnya yakni Stasion Tjikadjang.
Stasiun Cikajang ini selalu ramai digunakan oleh pengguna jasa angkutan yang ingin bepergian dengan moda transportasi kereta api hingga di tahun 1980.
Selain itu adanya layanan Stasiun Kereta Api Cikajang ini juga sangat bermanfaat bagi para pelajar untuk digunakan sebagai moda transportasi ketika hendak berpergian ke sekolah.
Spot yang terdapat dalam perlintasan kereta api Cikajang juga sangat indah dengan melintasi pegunungan serta jalur kereta yang sangat tinggi.
Spot yang ditawarkan lintasan Kereta Api Cikajang ini sangat indah, bahkan bisa sampai menarik perhatian dari para railfans luar negeri untuk dapat menyaksikan aksi lokomotif uap yang terdapat di jalur ini.
Namun sayangnya stasiun kereta api ini harus ditutup di tahun 1982 dikarenakan sarana prasarana nya yang sudah tidak lagi memadai serta bangunan yang sudah sangat tua dan juga tak mampu bersaing dengan banyaknya kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Saat ini bangunan Stasiun Kereta Api Cikajang sudah tidak lagi digunakan dan bagian pada atap stasiun pun sudah tidak ada lagi beserta bangunan yang mulai rusak karena seiring berjalannya waktu.***