Stadion di Kota Pekalongan Ini Punya Nama Unik karena Mirip Mantan Polisi, Lokasinya 1,8 Km Dari Pekalongan
inNalar.com – Stadion Hoegeng adalah sebuah arena olahraga yang terletak di Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Dengan jarak 1.8 kilometer dari pusat kota Pekalongan.
Nama stadion ini diambil dari nama seorang tokoh legendaris, yaitu Brigjen. Pol. Hoegeng Imam Santoso, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada era 1960-an.
Stadion Hoegeng memiliki kapasitas sekitar 20.000 penonton, dan dikelola oleh Pemerintah Kota Pekalongan.
Sejarah Stadion Hoegeng bermula pada tahun 1986, ketika Pemerintah Pekalongan mengambil inisiatif untuk membangun sebuah tempat olahraga yang representatif bagi masyarakat.
Baca Juga
Pada awalnya, stadion ini diberi nama Stadion Kraton (1986-2001) dan Stadion Batik (2011-2016).
Namun, setelah meninggalnya Brigjen. Pol. Hoegeng Imam Santoso pada tahun 2004, stadion ini kemudian diubah namanya menjadi Stadion Hoegeng pada 2016 untuk mengenang jasa-jasanya.
Dalam hal biaya pembangunan, angka pasti tidak tersedia dalam data saya. Namun, pembangunan stadion ini dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Pekalongan.
Biaya pembangunan stadion mencakup berbagai aspek seperti konstruksi fisik bangunan, infrastruktur pendukung seperti tribun, lapangan, fasilitas penunjang, hingga sistem keamanan dan keselamatan.
Fakta unik tentang Stadion Hoegeng adalah desain arsitekturnya yang cukup khas. Stadion ini memiliki arsitektur terbuka dengan atap yang menaungi bagian tribun penonton.
Selain digunakan untuk kegiatan olahraga seperti sepak bola dan atletik, Stadion Hoegeng juga sering menjadi lokasi acara dan konser musik.
Stadion ini menjadi tempat pertemuan warga Pekalongan ketika ada acara besar atau penting, sehingga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di wilayah tersebut.
Dengan sejarahnya yang kaya, biaya pembangunannya yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat, dan fakta uniknya.
Baca Juga
Stadion Hoegeng menjadi salah satu simbol penting dalam kehidupan masyarakat Pekalongan, mengenang jasa tokoh besar dan memperkuat semangat olahraga serta kebersamaan di daerah tersebut.***(Alif Agusta)
Rekomendasi
