

inNalar.com – Gus Baha pada kesempatan kajian ilmiah yang dibina olehnya membahas firman Allah SWT, dimana salah satu hal terkait yaitu soal solusi mudah dan cepat mendapat jodoh.
Kajian Gus Baha sebenarnya membahas Al Quran surat An Nur ayat 32, yang maksud kandungannya menganjurkan orang-orang kaya dan penguasa, untuk menikahkan para jomblo.
Menurut Gus Baha, pada zaman Umar bin Abdul Aziz diperbolehkan mengambil uang Baitul Mal untuk keperluan biaya pernikahan para jomblo, atau negara wajib mencarikan jodoh.
Baca Juga: Anggota Paspampres Pukul Sopir Truk, Ini Tugas Utama Paspampres yang Sebenarnya
Buat para jomblo yang tidak mampu menikah terutama karena faktor biaya akad dan bukan resepsi, lalu Gus Baha menjelaskan bahwa pasangan tersebut pun akan menjadi kaya.
Kaya yang dimaksud diterangkan Gus Baha yaitu secara tasawuf atau memiliki rasa cukup dengan pemberian Allah SWT, bukan ekonomi, walaupun faktanya para jomblo pasti kalah.
Maksud Gus Baha tidak ada ceritanya orang menikah lebih miskin dari para jomblo, lalu sampailah pada pesan bagi para jomblo yang jodohnya tidak kunjung datang.
“Hendaklah menahan diri dari zina,” ujar Gus Baha seperti dikutip inNalar.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Wong Ndeso pada 12 September 2020.
Bagi Gus Baha, biar bagaimanapun jauh atau tanda-tanda jodoh tak kunjung terlihat, tetaplah para jomblo menjaga dirinya dari perbuatan zina, sampai suatu saat Allah SWT menakdirkan mampu.
“Laku nikah itu sebenarnya mudah, yang membuat susah nikah itu nafsumu, kan?, saya sering menyampaikan ke santri-santri jomlo dan sudah berumur, yang buat tidak laku itu nafsu,” terang Gus Baha.
Baca Juga: Berikut Ini Cara Pakai Link Twibbon HUT RI ke-77, Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan RI 2022
Sebab apa?, kata Gus Baha karena membayangkan untuk mendapatkan istri yang cantik, memiliki nasab keturunan yang bagus, kaya. Kalau yang memenuhi syarat justru tidak mau.
“Andaikan orang itu mau mendapat jodoh asalkan seorang wanita, saya pikir nikah akan mudah, jadi yang membuat tidak laku itu seleramu atau tak adanya perempuan?.” Tanya Gus Baha.
Selera menurut Gus Baha tetaplah nafsu, kasusnya sama dengan orang yang gagal jadi kiyai, sebabnya adalah terlalu tingginya memasang tarif, ketika diundang selalu mengahrap amplop.
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke 77 Tanggal 17 Agustus 2022, Berikut Cara Pakai dan Membagikannya
Inginnya dihormati, jika sampai di tempat yang mengundang harus disambut dengan ‘thala’al badru ‘alaina’, ini membuat hal menjadi sulit atau ruwet. Sebenarnya cukup dengan menjadi imam di mushola.
Walaupun makmumnya hanya satu, mengumandangkan adzan dan qomat sendiri, yang penting ada jamaahnya. Begitu saja mudah dan jadi, seperti pengalaman Gus Baha sendiri.
Putra KH Nursalim itu mengatakan bahwa dirinya saat membayangkan menjadi seorang ulama, yang pertama yaitu mengajar saja, bila ada pihak tidak suka bukan urusannya.***