

inNalar.com – Salah satu tugas dan fungsi presiden adalah sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang.
Soeharto ternyata memiliki pandangan sendiri tentang tugas presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang.
Sebagai presiden, Soeharto tidak hanya perlu mengatasi masalah ekonomi dan politik, namun juga kesatuan Indonesia.
Pada masa Orde Baru, Indonesia beberapa kali mengadakan Operasi Militer.
Hal tersebut juga tidak luput dari peran serta tugas seorang presiden.
Soeharto percaya bahwa peran presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang itu bergantung pada kemampuan seseorang dalam menjadi presiden.
Seorang presiden harus mampu memimpin dan mengembang tanggung jawab komando atas Angkatan Perang.
Dalam pandangan Pak Harto, penguasaan atas Angkatan Perang adalah hak yang sah dan melekat pada jabatan presiden, sebagaimana dilansir pembahasan video TikTok @perjalanan.bangsa.45.
Baca Juga: Kupas Tuntas! Ternyata Soeharto Tidak Pernah Berpikir untuk Jadi Presiden: Ditunjuk Oleh 9 Partai?
Soeharto juga menganggap bahwa kekuasaan presiden akan Angkatan Perang harus didasarkan pada kualitas kepemimpinan.
Ia juga percaya jika kesatuan dan integritas Angkatan Perang bergantung pada kepercayaan dan kualitas kepemimpinan.
Hal-hal tersebutlah yang harus dimiliki oleh presiden agar kesatuan dan integritas Angkatan Perang dapat terjaga.
Soeharto menganggap kemampuan untuk memimpin dan mengayomi rakyat adalah yang hal yang diperlukan presiden.
Hal tersebut juga penting dalam peran presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang.
Pesan Soeharto mengenai Panglima Tertinggi Angkatan Perang adalah presiden harus dapat menunjukkan kualitasnya.
Dengan kualitas kepemimpinan yang baik, Soeharto merasa presiden dapat menjaga kesatuan dan kepercayaan Angkatan Perang.
Menurut Soeharto, presiden juga harus dapat memimpin dan bertanggung jawab atas komando sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang.***