Soal Abdul Mu’ti Usulkan Deep Learning, Pemerhati Pendidikan Tekankan Guru Harus Punya Kemampuan Ini

inNalar.com – Belum lama ini, dunia pendidikan dihebohkan dengan wacana bergantinya kurikulum menjadi Deep Learning.

Tetapi nyatanya, Deep Learning itu adalah sebuah pendekatan belajar yang akan diadopsi pada sistem pendidikan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Mendikdasmen, Abdul Mu’ti dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube Sertifikasi Guru.

Baca Juga: Darwin Nunez Diminati Al Hilal 70 Juta Poundsterling! Apakah Liverpool Menerima Tawaran Klub Arab Saudi? Cek Saga Transfer Striker Uruguay

Mu’ti menegaskan bahwa Deep Learning itu bukan kurikulum, melain pendekatan belajar dalam proses pembelajaran.

Lalu, bagaimana tanggapan para pemerhati pendidikan di Indonesia? artikel ini akan membahas mengenai tanggapan salah satu tokoh pemerhati pendidikan, yaitu Doni Koesoema A.

Menurut Doni, seorang guru mampu mengajar dengan efektif dengan cara mengajar yang sistematis.

Baca Juga: Ribuan Santri di Kediri Dibuat Bingung, Misteri Bangunan Berumur 100 Tahun di Pesantren Lirboyo Masih Jadi Sorotan

Sistematis yang dimaksud adalah cara mengajar dengan memaksimalkan kemampuan otak para siswanya.

Dengan begitu, nantinya para siswa akan menangkap semua materi dengan mudah dan lebih cepat mengerti.

Lebih lanjut, Doni Koesoema menjelaskan bahwa otak manusia pada umumnya bersifat terstruktur dan sistematis.

Baca Juga: Berusia Lebih dari Seabad, Kini Pesantren Tertua di Sumatera Utara Miliki 14.376 Santri

Pada pendekatan belajar Deep Learning, Doni menegaskan bahwa tenaga pendidik harus mengerti bagaimana cara sistem otak manusia bekerja.

Hal ini karena Deep Learning merupakan suatu pendekatan belajar yang memanfaatkan sistem otak manusia bekerja.

Pendekatan belajar ini telah lama diperkenalkan pada bidang neurosains, dan telah banyak riset mengenai metode Deep Learning ini.

Penutup, Doni menjelaskan bahwa sistem kerja Deep Learning itu memanfaatkan algoritma yang ada pada sistem kerja otak kita.

Sebagai informasi, metode belajar Deep Learning akan mulai digunakan pada tahun ajaran 2025-2026.

Pada realisasinya, metode belajar Deep Learning akan mendorong pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful.

Baca Juga: Bocoran Soal Kemendikdasmen Ganti Kurikulum Pendidikan Sekolah di Indonesia, Begini Faktanya

Lalu, metode ini akan menghadirkan beberapa muatan pembelajaran yang baru, yaitu seperti Artificial Intelligence dan Coding.

Demikian informasi seputar metode pembelajaran yang baru, yaitu Deep Learning. Semoga dapat menambah pemahaman yang lebih mendalam tentang Deep Learning ini. ***