SMGA Incar Dana Hasil Saham Perdana Sebesar Rp183,75 Miliar, Pasca Dapat Izin Publikasi Penawaran Awal dari OJK

inNalar.com – PT Sumber Mineral Global Abadi atau SMGA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan nikel, batubara, hingga batu kapur di pasar domestik hingga ekspor.

Perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2016 ini sukses mendapatkan Izin Publikasi atau Pra-Efektif dalam hal Penawaran Awal (Bookbuilding) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Januari 2024 lalu.

Kini saham perdana perseroan telah memenuhi seluruh kriteria dalam Efek Syariah sesuai Laporan Keuangan yang berakhir di 31 Juli 2023.

Baca Juga: Baru Digarap, Smelter Nikel China Rp37 T di Sulawesi Tengah Tiba-Tiba Dicaplok Perusahaan Singapura

Perseroan juga telah mengumumkan Prospektus Ringkas Awal pada 8 Januari 2024 lalu hingga 11 Januari 2024.

Kemudian menerbitkan saham perdana biasa sebanyak-banyaknya mencapai Rp1,75 miliar lembar saham. Adapun harga per lembarnya senilai Rp20.

Jumlah saham yang ditawarkan ini sama dengan 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetorkan oleh perusahaan setelah IPO.

Baca Juga: Nunggak DBH Rp104,62 Miliar, PT Amman Mineral Ditagih Pemda di NTB Soal Royalti Hasil Keruk Tembaga dan Emas di Sumbawa Barat

Perusahaan ini menawarkan harga sahamnya ke masyarakat sebesar Rp100 hingga Rp105 per saham.

Melansir dari laman resmi SMGA, untuk jumlah kisaran Penawaran Umum Perdana Saham yakni mencapai Rp175 miliar hingga Rp183,75 miliar.

Hingga saat ini sendiri perusahaan masih menunggu Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan. Dengan rencana penerimaannya pada 19 Januari 2024.

Baca Juga: Alami Kenaikan Laba Bersih, Jumlah Utang PT J Resources Asia Pasifik Malah Semakin Membengkak

Tidak hanya itu, perseroan juga berencana untuk memakai Kode Perdagangan Saham atau Ticker Code SMGA untuk keperluan perdagangan saham di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Rencananya, dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut akan diperoleh perseroan setelah dikurangi biaya emisi terkait Penawaran Umum.

Kemudian seluruhnya akan dipakai sebagai modal kerja dalam rangka pengadaan batubara hingga nikel. Tepatnya sesuai dengan aktivitas bisnis yang sudah dijalankan sebelumnya.

Baca Juga: Daya Tampung 250,81 Juta M3, Bendungan Raksasa di Sumedang Senilai Rp2,06 Triliun Ini Mulai Difungsikan untuk Kawasan Rebana

Julius Edy Wibowo selaku Direktur Utama PT Sumber Mineral Global Abadi mengungkapkan bahwa grup perseoran sudah berpengalaman selama lebih dari 15 tahun di industri energi.

Terlebih dalam hal perdagangan komoditas hasil pertambangan ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 lalu.

Saham yang ditawarkan nantinya dipakai untuk melanjutkan pertumbuhan perseroan.

Baca Juga: Berkembang pada Abad ke-14, Kampung di Solo Ini Jadi Pelopor Industri Batik Modern Ramah Lingkungan

Dengan begitu, diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan secara signifikan dan berkelanjutan.

Termasuk dengan menerapkan tata kelola yang jauh lebih baik dan profesional di setiap kegiatan usahanya. ***

 

 

Rekomendasi