

inNalar.com – Indonesia telah mencatat prestasi gemilang dalam industri metalurgi dengan menjadi tuan rumah bagi smelter single line terbesar di dunia.
Pemerintah Indonesia bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) meresmikan pembangunan smelter single line terbesar di dunia.
Smelter ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
Baca Juga: Ngeri! Video Bayi dan Ibunya Selamat Usai Merangkak Keluar Truk yang Kecelakaan di Lampung Tengah
Smelter ini ditargetkan beroperasi pada Mei 2024 dengan kapasitas desain 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Smelter ini merupakan bagian dari kewajiban PTFI yang diatur dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dan menjadi syarat keberlanjutan operasi perusahaan hingga 2041.
Sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dengan baik juga menjadi faktor kunci kesuksesan smelter ini.
Baca Juga: Habiskan Rp839 M, Bandara Toraja di Sulawesi Selatan Ini Korbankan 3 Bukit untuk Pembangunannya
Nilai investasi smelter ini mencapai Rp42 triliun atau sekitar US$3,5 miliar.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyatakan bahwa pembangunan smelter di dalam negeri akan memperkuat hilirisasi industri dan menciptakan nilai tambah pada produk tambang.
Pemerintah, kata Presiden Jokowi, akan mendukung penuh agar iklim investasi berjalan dengan baik.
Baca Juga: Baru Dibangun, Proyek Pembangunan Jalan Senilai Rp40 Miliar di Banten Alami Keretakan, Karena…
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa smelter ini akan menghasilkan produk emas dan perak batangan mencapai 6.000 ton setiap tahun.
Dan untuk emasnya saja, smelter in diperkirakan akan hasilkan emas 35 ton emas per tahunnya.
Fasilitas pendukung yang disediakan adalah precious metal refinery (PMR) yang berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.
Smelter ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pengembangan infrastruktur sekitarnya.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Dia mengungkapkan bahwa 98 persen karyawan yang akan diterima di smelter ini nantinya berasal dari dalam negeri.
Wah, mari kita doakan agar pembangunan ini segera selesai tepat pada waktunya ya sobat readers!
***