Skema MBG saat Puasa Ramadan 2025 hingga Pro Kontra Program Makan Siang Gratis

inNalar.com – Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto telah menerapkan program makan siang gratis mulai Januari 2025.

Sesuai janjinya saat kampanye Pilpres 2024 yang mengutamakan program makan siang gratis ini, yang ditujukan untuk anak-anak.

Program ini menimbulkan pro kontra dari masyarakat dan para pengamat, banyak yang mengatakan ketidak efisiensi program tersebut.

Baca Juga: Jurnal Membaca, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Bab 5 Hlm. 117 Kurikulum Merdeka: 3 Fakta Menarik dari Sumber Bacaan

Namun, banyak juga yang setuju karena dapat meningkatkan gizi masyarakat yang juga dapat menunjang dari sisi pendidikan pada anak-anak.

Makan siang gratis bukan yang pertama kali diterapkan di suatu negara. Negara-negara di Eropa dan Amerika juga sudauh menjalani program makan siang gratis.

Salah satunya Jerman yang ditujukan kepada anak dari orang tua yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial hingga tunjangan pencari kerja.

Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Isra Miraj 2025, Mengandung Pesan Doa, Inspiratif, dan Bermakna Persaudaraan

Amerika juga pernah menerapkan makan siang gratis seperti pada tahun 1946 untuk warga nya yang siap perang.

Makan siang gratis menyasar sekitar 82,9 juta anak di Indonesia dengan anggaran sekitar Rp400 triliun per tahun.

Namun, program ini menuai pro kontra di masyarakat. Banyak yang bilang jika anggaran tersebut bisa dialokasikan ke arah lebih baik.

Baca Juga: Menjawab Surel Devi, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Hlm. 115-116 Kurikulum Merdeka

Masyarakat juga banyak berkomentar apakah Indonesia sudah mampu untuk mengeluarkan anggaran sebesar itu untuk program makan siang gratis.

Hingga dimulainya program ini pada Januari 2025, lebih banyak lagi pro dan kontra dalam pelaksanaannya.

Sejumlah anak-anak dimintai pendapatnya tentang makanan yang disajikan. Ada yang bersyukur terhadap program ini, ada juga yang mengeluhkan terhadap makanan yang disajikan.

Menurut seorang pengamat dari selebriti dan Stand Up Comedian yang gemar memperhatikan kinerja pemerintah.

Pandji berkomentar bahwa program ini akan menunjang gizi anak-anak yang akan berpegaruh ke pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Kode Rahasia, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Bab 5 Hlm. 113-114

Rekan sesama selebriti yang gemar berkomentar perihal isu-isu yang terjadi di Indonesia, Deddy Corbuzier juga berkomentar tentang fenomena program tersebut.

Deddy berkomentar di akun Tiktok probadinya terhadap keluhan anak-anak yang merasa makanan yang disajikan tidak enak.

Katanya, seharusnya anak-anak yang diberikan makan siang gratis harusnya bersyukur terhadap apa yang sudah dikasih oleh pemerintah.

Baca Juga: Peringkat Literasi Indonesia Urutan Ke-2 Terbawah di Dunia, Hanya 0,001% yang Punya Minat Baca

Dia juga membandingkan dengan anaknya Azka yang sering dibawa ke lokasi syuting dan memakan nasi box yang di sediakan di lokasi tersebut.

Dalam akhir konten tersebut istri dari Deddyy Corbuzier juga menambahkan bahwa dirinya dulu kesusahan untuk mendapatkan makan siang yang layak karena keterbatasan ekonomi.

Jadi masih banyak PR bagi pemerintah dalam menjalankan program ini, dengan mengecek vendor yang kredibel dan keinginan anak-anak.

Baca Juga: Teks ‘Belajar Bersama Bunda’, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Hlm. 112 Kurikulum Merdeka

Sehingga anak-anak yang mendapatkan makanan inibisa merasakan makanan yang enak dan juga gizi yang bisa dipantau oleh pemerintah.

Hal ini dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan sehingga menjadikan generasi yang berkualitas di masa depan.

Sementara mendekati bulan puasa Ramadan pada Maret 2025, pemerintah membuat skema untuk menjalani program tersebut.

Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan saat bulan puasa.

Siswa akan membawa pulang makanan untuk buka puasa, sementara santri mendapat makanan segar saat berbuka.

Komisi IX DPR RI akan membahas skema MBG saat puasa Ramadan dalam RDP awal Februari.

Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan MBG menjangkau 3 juta anak pada Januari-April 2025, meningkat hingga cakupan nasional di akhir tahun.***