Siapa Itu Mohammad Natsir, Sosok yang Dijuluki Bapak NKRI


inNalar.com
– Mohammad Natsir seorang pahlawan nasional yang mengusulkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui mosi integralnya di parlemen.

 

Mohammad Natsir atau Pak Natsir sebagaimana sering dipanggil mampu merumuskan gagasan dengan cerdas, lalu menyampaikan dan meyakinkan orang.

Tokoh-tokoh dari berbagai faksi dan aliran ideologis saat itu dilobi dengan sangat baik dalam waktu selama kurang lebih 2 bulan saja.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kabupaten Aceh Barat Hari Ini, Rabu 6 April 2022 atau 4 Ramadhan 1443 Hijriyah

Dikutip inNalar.com dari berbagai sumber pada Rabu, 6 April 2022, Mohammad Natsir memilki suatu integritas yang tinggi dan ilmu yang luas.

Pada saat KMB selesai dilakukan dan Yogyakarta menjadi negara bagian, ada banyak tokoh yang bertekad mengembalikan RI sebagaimana bentuk awalnya.

Maka Pak Natsir membicarakannya kepada fraksi-fraksi yang ada saat itu, dirinya membahas hal tersebut dengan Kasimo dari Partai Katolik.

Kemudian Pak Natsir juga mengobrol dengan Tambunan dari Partai Kristen lalu kepada unsur Komunis yang belum terlarang saat itu.

Baca Juga: Ini Bacaan Doa Nuzulul Qur’an di Bulan Ramadhan 2022, dengan Bahasa Arab, Latin, Serta Terjemahannya

Lewat pembicaraan yang dilakukan oleh Mohammad Natsir tersebut, dirinya menyimpulkan bahwa semua negara-negara bagian sebenarnya mau bersatu.

Tetapi syaratnya tidak mungkin jika membubarkan negara bagian sendiri-sendiri, maka perlu adanya semacam mosi yang terintegrasi dari parlemen pusat.

Pak Natsir membutuhkan waktu dua setengah bulan melobi semuanya, bukan hal yang mudah melakukan pembicaraan dengan negara-negara bagian tersebut.

Baca Juga: King Faaz Trending di Google, Ini Profil Anak Fairuz A Rafiq, Ternyata Keturunan 3 Negara

Negara bagian di luar Jawa seperti Sumatra dan Madura diantara termasuk yang sulit dilobi, tetapi bersyukur semua bisa diatasi dan selesai pembicaraan.

Mohammad Natsir kemudian pelan-pelan dan berhati-hati mulai membahas mosi integralnya, rencana tersebut tidak boleh sampai diketahui oleh Belanda.

Pak Natsir lalu merasa perlu pergi ke Yogyakarta, dirinya kemudian berangkat menuju Kota Gudeg tersebut dan berbicara dengan pihak berwenang.

Baca Juga: Apa Perbedaan SBMPTN dengan UTBK? Simak Penjelasannya, Jangan Sampai Salah Persepsi

Yogyakarta awalnya tidak setuju dengan gagasan Mohammad Natsir, tetapi setelah dijelaskan bahwa program pengembalian RI sebagaimana bentuk awalnya.

Maka perlu melakukan pembayaran atau semacam pengorbanan bersama dengan membubarkan diri masing-masing, barulah pihak Yogyakarta setuju.

Tetapi masalahnya ternyata belum selesai karena masyarakat merasa tidak dihargai harga dirinya, ada yang tersinggung dengan gagasan Mohammad Natsir.

Baca Juga: inNalar.com dan Jogja Intens Buka Lowongan Kerja Posisi SEO Content Writer, Berikut Persyaratan Lengkapnya

Pak Natsir tidak putus asa dan terus berjuang dengan melakukan pembicaraan, saat itu juga di Yogyakarta dirinya membahas bersama tokoh-tokoh, wartawan, dan orang-orang penting lainnya hingga tengah malam.

Perjuangan Mohammad Natsir akhirnya membuahkan hasil, tepat tanggal 3 April 1950 dirinya menyampaikan pidato bersejarah di hadapan sidang parlemen RIS.***

Rekomendasi

Siapa Itu Mohammad Natsir, Sosok yang Dijuluki Bapak NKRI


inNalar.com
– Mohammad Natsir seorang pahlawan nasional yang mengusulkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui mosi integralnya di parlemen.

 

Mohammad Natsir atau Pak Natsir sebagaimana sering dipanggil mampu merumuskan gagasan dengan cerdas, lalu menyampaikan dan meyakinkan orang.

Tokoh-tokoh dari berbagai faksi dan aliran ideologis saat itu dilobi dengan sangat baik dalam waktu selama kurang lebih 2 bulan saja.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kabupaten Aceh Barat Hari Ini, Rabu 6 April 2022 atau 4 Ramadhan 1443 Hijriyah

Dikutip inNalar.com dari berbagai sumber pada Rabu, 6 April 2022, Mohammad Natsir memilki suatu integritas yang tinggi dan ilmu yang luas.

Pada saat KMB selesai dilakukan dan Yogyakarta menjadi negara bagian, ada banyak tokoh yang bertekad mengembalikan RI sebagaimana bentuk awalnya.

Maka Pak Natsir membicarakannya kepada fraksi-fraksi yang ada saat itu, dirinya membahas hal tersebut dengan Kasimo dari Partai Katolik.

Kemudian Pak Natsir juga mengobrol dengan Tambunan dari Partai Kristen lalu kepada unsur Komunis yang belum terlarang saat itu.

Baca Juga: Ini Bacaan Doa Nuzulul Qur’an di Bulan Ramadhan 2022, dengan Bahasa Arab, Latin, Serta Terjemahannya

Lewat pembicaraan yang dilakukan oleh Mohammad Natsir tersebut, dirinya menyimpulkan bahwa semua negara-negara bagian sebenarnya mau bersatu.

Tetapi syaratnya tidak mungkin jika membubarkan negara bagian sendiri-sendiri, maka perlu adanya semacam mosi yang terintegrasi dari parlemen pusat.

Pak Natsir membutuhkan waktu dua setengah bulan melobi semuanya, bukan hal yang mudah melakukan pembicaraan dengan negara-negara bagian tersebut.

Baca Juga: King Faaz Trending di Google, Ini Profil Anak Fairuz A Rafiq, Ternyata Keturunan 3 Negara

Negara bagian di luar Jawa seperti Sumatra dan Madura diantara termasuk yang sulit dilobi, tetapi bersyukur semua bisa diatasi dan selesai pembicaraan.

Mohammad Natsir kemudian pelan-pelan dan berhati-hati mulai membahas mosi integralnya, rencana tersebut tidak boleh sampai diketahui oleh Belanda.

Pak Natsir lalu merasa perlu pergi ke Yogyakarta, dirinya kemudian berangkat menuju Kota Gudeg tersebut dan berbicara dengan pihak berwenang.

Baca Juga: Apa Perbedaan SBMPTN dengan UTBK? Simak Penjelasannya, Jangan Sampai Salah Persepsi

Yogyakarta awalnya tidak setuju dengan gagasan Mohammad Natsir, tetapi setelah dijelaskan bahwa program pengembalian RI sebagaimana bentuk awalnya.

Maka perlu melakukan pembayaran atau semacam pengorbanan bersama dengan membubarkan diri masing-masing, barulah pihak Yogyakarta setuju.

Tetapi masalahnya ternyata belum selesai karena masyarakat merasa tidak dihargai harga dirinya, ada yang tersinggung dengan gagasan Mohammad Natsir.

Baca Juga: inNalar.com dan Jogja Intens Buka Lowongan Kerja Posisi SEO Content Writer, Berikut Persyaratan Lengkapnya

Pak Natsir tidak putus asa dan terus berjuang dengan melakukan pembicaraan, saat itu juga di Yogyakarta dirinya membahas bersama tokoh-tokoh, wartawan, dan orang-orang penting lainnya hingga tengah malam.

Perjuangan Mohammad Natsir akhirnya membuahkan hasil, tepat tanggal 3 April 1950 dirinya menyampaikan pidato bersejarah di hadapan sidang parlemen RIS.***

Rekomendasi