

inNalar.com – PT Bumi Mineral Sulawesi atau PT BMS saat ini sedang membangun dua smelter nikel baru di Sulawesi Selatan.
Salah satu diantara dua smelter yang dibangun di Sulawesi Selatan tersebut direncanakan akan rampung pada tahun 2024 mendatang.
Sedangkan, smelter yang satunya lagi diketahui akan segera dirampungkan pada akhir tahun 2023 ini.
Berdasarkan informasi, pembangunan Smelter Nickel Sulfat Battery Grade yang dibangun PT BMS proges konstruksinya baru mencapai angka 6,77%.
Hal tersebut dapat terlihat pada bagian awal pembangunan yang baru terselesaikan.
Sedangkan Smelter Ferronickel Smelting Plant milik PT BMS ini telah mencapai proges konstruksi sebesar 90,07%.
Ditargetkan, pembangunan Smelter Nickel Sulfat Battery Grade akan memiliki kapasitas produksi sebesar 31.400 ton nikel per tahun.
Selain smelter, PT BMS juga membangun beberapa fasilitas pelengkap untuk menunjang aktivitas smelter tersebut.
Diantaranya adalah pembangunan Area power house, serta pembangunan bendungan air untuk menyuplai air di sana.
Diketahui, Pabrik Smelter Ferronickel yang dibangun oleh PT BMS berlokasi di Desa Karang-Karangan, serta Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sedangkan, untuk Pabrik Smelter kedua (Nickel Sulfat Battery), saat ini masih dalam tahap pematangan lahan.
Berdasarkan data yang dikutip inNalar.com pada tanggal 27 Desember 2023, PT BMS merupakan perusahaan milik mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden RI tersebut menanamkan investasinya sebesar Rp10 triliun untuk mendukung pembangunan dua smelter di Sulawesi Selatan tersebut.
Investasi senilai Rp10 triliun tersebut disalurkan secara bertahap untuk pembangunan smelter.
Nantinya pada tahun 2024, jika proyek smelter di Sulawesi Selatan ini telah memasuki tahap produksi, BMS memperkirakan proyeknya akan menyerap sebanyak 1000 tenaga kerja lebih.
Pembangunan kedua Smelter milik PT BMS tersebut pertama kali dimulai pada tanggal 28 Maret yahun 2020 lalu.***