

inNalar.com – Setiap orang pasti pernah bermimpi. Ya mimpi merupakan bunga tidur seseorang yang akan muncul disaat sedang terlelap.
Banyak kejadian dan cerita yang berbeda-beda dalam mimpi, lalu pernahkah anda bertanya-tanya tentang arti dari mimpi tersebut?
Apakah mimpi yang terjadi semalam adalah suatu tanda, atau itu hanya sekedar bunga tidur saja? Untuk itu, Ustadz Adi Hidayat punya jawabannya.
Baca Juga: Miliki Berat Badan Ideal Dengan Cara Ini Untuk Cegah Penyakit Diabetes Yang Mengintai
Pada unggahan video Islam Terkini, ada jama’ah yang bertanya pada Ustadz Adi Hidayat tentang perkara apakah mimpi saat tidur bisa dipercaya atau tidak.
Dari pertanyaan itu, Ustadz Adi Hidayat menjawab dan menjelaskan jika semua itu tergantung dari mimpi seperti apa yang terjadi selama kita tidur.
Jadi untuk mimpi yang terjadi pada manusia, halitu dibagi menjadi tiga, yang salah satunya adalah datang dari Allah. Lanjut penjelasan ustadz Adi Hidayat.
Akan tetapi, jika mimpi tersebut adalah berisi petunjuk, maka itu merupakan wahyu dari Allah, sekaligus hanya bisa terjadi pada para nabi.
Tentu orang-orang tahu jika semua umat manusia jaman ini sudah tidak mungkin menerima wahyu layaknya para Nabi. Akan tetapi, umat Rasulullah juga bisa kok dapat mimpi yang datang dari Allah.
Seperti yang telah dikatakan ustadz Adi Hidayat di atas, mimpi dalam islam terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Mimpi baik yang datangnya dari Allah, mimpi yang berasal dari pikiran sebelum tidur, dan Terakhir mimpi dari gangguan setan.
Baca Juga: Operasi Gila Juventus Buru Romelu Lukaku, Rela Tumbalkan Dusan Vlahovi
Meskipun begitu, jika mengikuti islam maka umat muslim tidak diijinkan dalam mengartikan atau menafsirkan mimpi tanpa berdasarkan ilmu.
Sedangkan jika ingin mengartikan mimpi yang pernah dialami, biasanya umat muslim menggunakan rujukan pada tafsir mimpi dari Ibnu Sirin. Namun perlu diperhatikan, jika benar atau tidaknya semua karena Wallahu a’lam bishawab.
Terdapat pula hadits yang menjelaskan tentang mimpi, yaitu adalah hadits Ahmad Nomor 7321, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pada akhir jaman nanti hampir-hampir mimpi dari seorang mukmin tidak berdusta, dan sebenar-benar mimpi merupakan yang paling jujur bicaranya diantara kalian, mimpi tersebut ada tiga mimpi yang baik maka dia merupakan kabar gembira dari Allah ‘Azza wa Jalla, mimpi dari pikiran seseorang sebelum tertidur, serta mimpi yang berasal dari gangguan setan, dan kalau salah satu diantara kalian bermimpi sesuatu yang tak disenanginya maka janganlah ia menceritakannya pada seorang pun dan hendaklah ia berdiri kemudian mengerjakan shalat.”.
Jadi dari hadits diatas, saat mendapatkan mimpi buruk, janganlah kisah atau cerita mimpi tersebut diceritakan pada orang lain.
Selain itu, Buya Yahya juga menjelaskan jika Sejelek-jeleknya dalam mimpi, maka sebaik-baiknya waktu bangun. Dan sebaik-baiknya dalam mimpi, maka sejelek-jeleknya waktu bangun.
Alasannya, Buya Yahya menerangkan, saat terbangun karena sedang dikejar harimau, maka anda ucapkan alhamdulillah. Namun, sebaik dan seenak memimpikan makan sate di siang hari saat puasa, maka ucapkan astaghfirullah.
Sederhananya, jika anda bermimpi baik atau indah, maka itu datangnya dari Allah. Sedangkan jika anda bermimpi buruk, maka itu datangnya dari setan.
Jika seperti yang diajarkan Rasulullah, lanjut Buya Yahya, maka Hendaklah ia meludah kekiri akan tetapi tidak sampai keluar ludahnya. Maksudnya adalah hanya sekedar isyarat dan membaca surat Al-Falaq dan An-Nas. Selanjutnya, memohon perlindungan pada Allah dari godaan setan yang terkutuk, atau Audzubillah Himinas Syaiton Nirojim.
Nah itulah arti mimpi dan cara tafsirnya menurut ustadz Adi Hidayat. Namun lebih baik biarkan saja, karena mimpi hanyalah mimpi. Tak perlu hubungkan dengan dunia nyata, akan menjadi pusing nantinya. Begitu yang ditambahkan oleh Buya Yahya.
*** Alma Malik Dewantara ta