Sering Kesusahan Mengatasi Rasa Marah? Berikut Tipsnya yang Dijelaskan Buya Yahya Menurut Hadis

InNalar.com – Marah adalah emosi alami yang kita semua rasakan sebagai manusia. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik, rasa marah ini dapat menimbulkan masalah dan kerusakan dalam hubungan dengan orang lain.

Cara mengendalikan rasa marah ini, ketika saat diri kita menghadapi suatu masalah dengan orang lain.

Agar masalah tersebut tidak menjadi besar, maka menahan rasa marah perlu dilakukan.

Baca Juga: Bagaimanakah Hukum Mewarnai Rambut Menurut Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

Rasa marah sebenarnya bukanlah sifat tidak terpuji sepenuhnya. Marah jika dilandasi dengan keimanan dan rasa pembelaan terhadap agama ketika di caci maki diperlukan.

Buya Yahya memberikan contoh rasa marah ketika berperang.

“bagaimana bisa berperang kalau tidak punya rasa amarah. Sayyidina Ali berperang itu marah, tapi marahnya karena Allah.” Ungkap Buya Yahya.

Namun apabila sebab marah tersebut mengacu hanya kepada diri kita pribadi, dengan permasalahan-permasalahan yang bisa di maklumkan. Maka sebaiknya untuk di kendalikan.

Baca Juga: Berikut Hukum Barang Temuan Menurut Buya Yahya, Boleh Langsung Dipakai Jika dalam Keadaan Seperti Ini

Oleh karena itulah malah akan membuat kita terjebak dalam masalah yang besar.

Contohnya marah kepada istri karena lupa menyiapkan sepatu untuk kerja, dan lain sebagainya.

Untuk itu, pada ceramah Buya Yahya dalam akun youtube Al-Bahjah TV, beliau memberikan beberapa cara dan tipsnya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa marah dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

  1. Kontrol Diri

Salah satu cara yang sangat penting dalam mengatasi rasa marah adalah dengan mengendalikan diri sendiri.

Baca Juga: Hobi Ghibah Beri Dampak Buruk Pada Hubungan Sosial Menurut Buya Yahya, Berikut Penjelasannya

Ketika kita merasakan amarah yang memuncak, cobalah untuk menahan diri sejenak.

Tarik napas dalam-dalam dan coba untuk mengingatkan diri bahwa kemarahan tidak akan membawa kebaikan.

Dalil hadits yang sesuai dengan tema ini adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang mengatakan:

“ Bukanlah orang kuat (sebenarnya) yang (selalu mengalahkan lawannya dalam) gulat (berkelahi), tetapi orang kuat (sebenarnya) adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menguasai emosi dan mengendalikan diri ketika marah.

  1. Berzikir

Salah satu cara yang sangat efektif dalam mengendalikan rasa marah adalah dengan berzikir. Ketika merasakan amarah memuncak, kita bisa mengucapkan kalimat-kalimat tasbih, tahmid, takbir, dan tahmid.

Dengan berzikir, hati kita akan lebih tenang dan pikiran negatif yang ada dalam diri kita dapat terkendali.

  1. Berpindah posisi

Jika merasakan amarah saat sedang duduk maka berdirilah, berpindah tempat, dan menghindari orang yang telah membuat marah.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad, Abu Daud)

Dalam hadits ini, Rasulullah memberikan solusi dalam mengatasi amarah dengan mengubah posisi kita.

  1. Berwudhu

Wudhu bukan hanya untuk membersihkan fisik, tetapi juga memberikan efek menenangkan pada pikiran dan jiwa.

Ketika rasa marah memuncak, cobalah untuk segera berwudhu dan mengalirkan air di seluruh anggota tubuh dengan khusyuk.

Dalam waktu singkat, kita akan merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hati.

Dalil hadits yang relevan mengenai wudhu adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya kemarahan itu berasal dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Jika salah seorang di antara kalian marah, hendaknya ia berwudhu.” (HR. Ahmad).

Baca Juga: Apakah Boleh Memegang Al-Qur’an Tanpa Wudhu Atau Sedang Berhadas Besar? Inilah Jawaban Buya Yahya

  1. Menghindari Argumen

Ketika kita merasakan amarah yang memuncak, sebaiknya kita menghindari terlibat dalam argumen yang bisa memperburuk situasi.

Argumen hanya akan memperkuat rasa marah dan bisa berujung pada pertengkaran yang tidak produktif.

Lebih baik diam dan mencari waktu yang tepat untuk berdiskusi dengan kepala yang dingin.

Dalil dari hadits yang sesuai dengan tema ini adalah hadits Riwayat Ibnu Abbas yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda:

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad).

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menekankan pentingnya mengendalikan diri dan menghindari keputusan atau tindakan yang tidak bijak ketika kita sedang emosi.

  1. Berdoa

Ketika merasakan amarah, cobalah untuk mengalihkan perhatian dan memperkuat hubungan dengan Allah.

Berdoalah kepada-Nya untuk memberikan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi yang menimbulkan amarah.

Dengan berdoa, kita akan merasa lebih tenang dan yakin bahwa Allah akan membantu kita melewati masa sulit ini.

Dalil dari hadits yang sesuai adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud dan Tirmudzi)

Mengatasi rasa marah adalah hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan keharmonisan hubungan antarmanusia.

Dalam ceramah Buya Yahya, beliau menegaskan bahwa mengendalikan kemarahan adalah tanda kedewasaan dan kebijaksanaan.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang disarankan, kita bisa mengatasi rasa marah dengan lebih baik dan menjaga hubungan kita dengan lingkungan sekitar.

Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan memberikan inspirasi kepada kita semua dalam menghadapi emosi marah yang datang dalam kehidupan sehari-hari. ***

Rekomendasi