Sering Dengar Soal Kepribadian Ganda? Ustadz Dr. Musthafa Umar Bagikan Pandangannya Menurut Islam

inNalar.com – Dissociative Identity Disorder (DID) atau yang secara umum dikenal sebagai kepribadian ganda, sering sekali menarik perhatian dan menjadi pembahasan masyarakat.

Meskipun demikian, kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental terutama kondisi ini masih tergolong rendah. Sehingga banyak pengidap DID yang terabaikan.

Kepribadian ganda juga sering disalah artikan dengan skizofrenia.

Baca Juga: Tanda Orang Mengalami ‘Jam Koma’ yang Perilakunya Unik Tapi Membagongkan, Gen Z Pasti Relate!

Menurut ilmu psikologi, DID adalah gangguan mental yang biasanya disebabkan oleh trauma berat pada masa kecil.

Trauma tersebut memunculkan identitas lain dengan nama, usia, dan karakteristik yang berbeda.

Sementara skizofrenia gangguan mental yang muncul dikarenakan overthinking berlebih sehingga adanya kesalahan persepsi yang ekstrem atau halusinasi.

Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI Kelompok Petani Durian di Pekalongan Berhasil Berkembang Pesat

Perubahan perilaku secara tiba-tiba pengidap kepribadian ganda sering sekali dipandang sebagai hal aneh oleh masyarakat sehingga seseorang dengan gangguan ini merasa terasingkan.

Dalam pandangan Islam, individu dengan gangguan mental kepribadian ganda ini memerlukan pendekatan lebih pada konteks spiritual dan dukungan dari hubungan sosial.

Dalam Islam, konsep kepribadian sangat berkaitan erat dengan jiwa dan ruh seseorang.

Baca Juga: Membongkar Kepribadian Seseorang Lewat Tanda Tangan, Semakin Rumit Ternyata Sifatnya Seperti Ini

Mengutip dari Ustadz Dr. Musthafa Umar, Lc., M.A. di dalam ceramahnya menjelaskan bahwa munculnya personalitas berbeda dalam diri manusia atau yang biasa disebut dengan kepribadian ganda ini diakibatkan adanya hawa nafsu dan iman.

Hawa nafsu akan cenderung membujuk seseorang dengan keinginan duniawi atau hal-hal negatif.

Mereka yang terbujuk oleh hawa nafsu akan menunjukkan perubahan perilaku yang cenderung membawa mereka ke hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan maksiat, ungkap Ustadz Musthafa Umar.

Baca Juga: Perlu Disadari! Pola Menggunakan HP Sehari-Hari Dapat Menentukan Kepribadian Kamu

Di sisi lain, iman adalah bentuk dari sifat dan keinginan manusia untuk bisa berbuat kebaikan dan beribadah.

Lebih lanjut, Ustadz Dr. Musthafa Umar mengungkap bahwa keberadaan iman dalam hati seseorang adalah untuk menahan hasrat duniawi dari hawa nafsu.

Sehingga orang-orang yang menahan bujukan hawa nafsu dan mengutamakan iman mereka akan menunjukkan kecenderungan perilaku yang memberikan manfaat bagi diri pribadi maupun orang lain. Itulah pandangan Dr. Musthafa Umar, Lc., M.A. mengenai kepribadian ganda.

Baca Juga: 10 Pertanyaan Psikologi untuk Menguak Karakter Psikopat Seseorang, Cari Tahu Sebelum Terlambat!

Maka tidak salah bila banyak ulama yang berpendapat bahwa pendekatan spiritual dapat membantu dalam mengobati kondisi kepribadian ganda.

Pendekatan spiritual akan bekerja layaknya terapi pada diri manusia, dengan membangun pengendalian diri melalui rutinitas ibadah.

Kemampuan pengendalian diri yang disertai dengan kesabaran dapat secara efektif membuat seseorang terlepas dari konflik internal dan memperkuat mental pada saat yang bersamaan.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Perbankan, BRI Jalin Kerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara

Adapun faktor luar yang bisa membantu pemulihan masalah kejiwaan ini adalah dukungan dari lingkungan sosial.

Orang-orang dengan masalah kepribadian ganda sangat kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, dikarenakan kondisi yang mereka miliki.

Hingga lingkungan sosial sehat yang bisa memberikan bantuan berupa konseling diri dan spiritual, juga dukungan secara moral sangat dapat membantu pemulihan kondisi kepribadian ganda.***

Rekomendasi