Serap Investasi 17,8 Miliar USD, Mega Proyek PLTA Ini Targetkan Bangun 5 Bendungan Pemasok Listrik Seantero Kalimantan, 2 Desa Bakal Tergusur!

inNalar.com – Mega proyek PLTA Kayan disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Hanya saja, pembangunan PLTA Kayan tersebut akan turut memindahkan dua desa di hulu Sungai Kayan.

Padahal, keberadaan desa tersebut sudah dihuni oleh masyarakat Suku Dayak, tepatnya di Long Paleban dan Long Lejuh.

Baca Juga: Rogoh Investasi Rp275 Triliun, PLTA Kayan di Kalimantan Utara Bakal Suplai Listrik Hijau ke IKN hingga 9.000 MW, Terbesar se-Asia Tenggara?

Khaeroni selaku Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy sendiri telah melakukan konfirmasi mengenai hal ini.

Ia mengaku bahwa pihaknya nanti akan melakukan relokasi terhadap dua desa Suku Dayak tersebut.

Menurutnya, saat ini masih memasuki tahap pengukuran lahan masyarakat.

Baca Juga: Kerahkan 329 Kapal, PT Pertamina Internasional Shipping Wira-wiri Angkut BBM dan LPG untuk Sambut Liburan Natal dan Tahun Baru

Serta sudah hampir selesai sehingga nantinya akan dilakukan relokasi bersamaan dengan kontruksi.

Pasalnya, kontruksi tersebut 5 tahun sedangkan relokasi bisa memerlukan waktu 2-3 tahun untuk selesai.

Ia menjelaskan bahwa proses pemindahan ini sendiri secara prinsip telah mendapatkan persetujuan dari masyarakat.

Baca Juga: Miliki 5000 Ha Lahan Perkebunan, Pabrik Gula Terbesar di NTB Ini Terancam Kehilangan Pendapatan Rp113,4 Miliar, Kok Bisa?

Roni mengungkapkan bahwa relokasi ini disetujui karena masyarakat sendiri yang meminta tempatnya.

Untuk lokasi relokasi baru sendiri diklaim masih berdekatan dengan area lama.

Akan tetapi, masih belum diketahui secara jelas persisnya lokasi pemindahan ini.

Baca Juga: Baru Beroperasi 85 Hari, PT Pertamina Temukan 2 Sumber Migas Baru di Jawa Barat, Dorong Target Produksi Gas 12 Miliar BSCFD per Hari

Sementara itu, pembangunan PLTA Kayan nantinya ditargetkan rampung pada tahun 2035 yakni dengan total 5 bendungan.

Untuk bendungan 1, PLTA Kayan melakukan pembangunan di Kec. Peso, Kab. Bulungan, Kalimantan Utara.

Proses konstruksinya sendiri masih akan terus berlanjut sampai akhirnya nanti bisa menyelesaikan total 5 bendungan.

Baca Juga: Utang Usaha Meroket 350 Persen Lebih, Perusahaan Tambang di Maluku Utara Ini Berani Akuisisi Emiten Nikel Senilai Rp1,09 Triliun

Apabila telah selesai, maka bisa menyalurkan listrik untuk seluruh Pulau Kalimantan.

Pembangunannya sendiri menyerap sekitar 80 persen komponen dalam negeri.

Pihaknya sendiri tidak perlu melakukan pasokan material dari luar daerah.

Salah satunya memakai material batu karena dapat dihasilkan dari peledakan proyek pengalihan sungai.***

Rekomendasi