

InNalar.com – Salah satu proyek strategis nasional yang tengah digarap pemerintah yaitu yang berada di Aceh.
PSN yang tengah digarap di Indonesia bagian barat tersebut adalah bendungan, yang diperkirakan akhir tahun 2023 ini akan rampung.
Tepatnya, nama tempat penampungan air ini yang diklaim jadi terbesar di Sumatera adalah Keureuto, yang terletak di kabupaten Aceh Utara.
Adapun tempat parkir air ini sebenarnya telah dibangun sejak 2015, dengan progres saat ini diperkirakan telah rampung 74,77% pada Mei 2023.
Dengan progres kecepatan seperti itu, diperkirakan bendungan ini nantinya dapat rampung pada tahun 2023, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.
Sekedar informasi, terdapat beberapa daerah di Aceh utara yang diketahui sering terkena bencana banjir.
Baca Juga: Bak Bangunan Raksasa, Inilah Deretan Bendungan di Indonesia yang Dijuluki Terbesar se-Asia Tenggara
Diketahui jika bencana banjir itu bisa terjadi karena sungai Krueng Keureuto yang berada di daerah tersebut meluap.
Karena itulah dengan tempat penampungan air ini, hal pertama yang akan dirasakan warga adalah kurangnya resiko banjir karena sudah adanya waduk yang membendung air dari sungai Krueng Keureuto.
Bagaimana tidak, waduk ini saja memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta m3, dengan begitu maka bangunan ini akan mampu mengurangi debit banjir sampai periode ulang 50 tahun.
Baca Juga: Habiskan Hampir Rp500 Miliar, Bendungan Raksasa Ini Satukan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur
Dilansir InNalar.com dari dputr.patikab.go.id, tempat penampungan air di Aceh Utara ini sendiri memiliki kapasitas tampung mencapai 215,94 juta/m3.
Jadi tak heran jika waduk ini nantinya akan jadi yang terbesar di Pulau Sumatera.
Apalagi tempat parkir air ini juga mampu mengaliri irigasi seluas 9.430 hektar sekaligus memenuhi kebutuhan air baku bagi daerah sekitar.
Selama pembangunannya, anggaran yang digunakan untuk membangun tempat penampungan air di Aceh ini menggunakan dana APBN, yang menghabiskan sebanyak Rp 2,68 triliun.
Air baku yang akan dihasilkan bendungan Keureuto yaitu 0,5m3 per detik, dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mencapai kapasitas 6,34 MW.
Tentu pantas juga jika bendungan Keureuto disebut juga dengan waduk yang multifungsi karena memiliki banyak manfaat bagi warga sekitar Aceh Utara.
Sebagai tambahan, sebenarnya Pemerintah melalui Kementerian PUPR memiliki komitmen untuk menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode tahun 2014-2024.***