

inNalar.com – Sulawesi Utara terdiri dari 4 kota dan 11 Kabupaten yang sebagiannya berbentuk beberapa pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Filipina.
Salah satu kabupaten yang berbentuk pulau dan letaknya berada di ujung bagian Sulawesi Utara ialah Kepulauan Sangihe.
Siapa sangka, pelabuhan masih menjadi infrastruktur andalan utama bagi masyarakat Kepulauan Sangihe.
Baca Juga: Skema BUMN Selesaikan Kreditur Istaka Karya, Erick Thohir: Kami Siap Bekerja Keras
Oleh karena itu, pada tanggal 1 Mei 2016 silam, pelabuhan Tahuna yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe menjadi pihan utama bagi penduduk Kepulauan Sangihe.
Keberadaan Pelabuhan Tahuna ini diwujudkan demi memudahkan akses transportasi warganya serta mempermudah distribusi logistik dari dan menuju Kepulauan Sangihe.
Bahkan, keberadaan Pelabuhan Tahuna pun mempermudah komoditi ekspor menuju Filipina.
Pelabuhan Tahuna adalah jenis pelabuhan pengumpul. Maksudnya adalah pelabuhan yang difungsikan untuk memberikan pelayanan angkutan dalam negeri dan muatan barang dalam jumlah sedang.
Jadwal pelayaran di Pelabuhan Tahuna mencakup beberapa rute berikut ini.
Tahuna – Manado, Bitung – Tahuna – Talaud, Tahuna – Siau, Makassar – Tahuna, Surabaya – Tahuna, dan Tahuna – Filipina.
Pelabuhan ini dibangun dengan menggunakan dana APBN Kemenhub senilai Rp 138,7 milyar.
Ukuran dermaga yang digunakan untuk multipurpose ukurannya mencapai 200 x 8 meter persegi.
Adapun ukuran dermaga pelayanan rakyat (Pelra) yaitu 90 x 6 meter persegi, sedangkan pelabuhan yang baru ini ukurannya sebesar 100 x 20 meter persegi.
Di dalam pelabuhan Tahuna, terdapat beberapa fasilitas seperti terminal penumpang, gedung kantor, gudang, dan lain-lain.
Desain gaya bangunannya cukup sederhana, terdiri dari 1 lantai dengan atap berwarna biru dan dinding berwarna putih.
Terlihat ada trestle 1,2, dan 3 berukuran 28,3 x 6 meter persegi, serta trestle 4 yang ukurannya 28,5 x 6 meter persegi.
Pelabuhan Tahuna tak hanya melayani kapal kargo saja, melainkan juga kapal perintis yang diharapkan konektivitas antar wilayah terpencil menjadi lebih terjangkau.***