

InNalar.com – Sebelum ini terdapat kebakaran pabrik di daerah Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Adapun yang mengalami kebakaran itu adalah pabrik pemurnian mineral, atau smelter nikel.
Padahal, pabrik pemurnian tersebut baru saja diresmikan 1 bulan.
Menilik sejarahnya, pabrik pemurnian mineral ini mulai dibangun pada 22 Januari 2022.
Karena pada 9 September 2023 pembangunan tahap 1 sudah selesai, maka kala itu telah dilakukan peresmian oleh Gubernur Kaltim.
Dilansir InNalar.com dari Pemprov Kaltim, Meski hanya baru tahap 1 yang selesai, namun pembangunan pabrik pemurnian ini sudah menghabiskan sekitar Rp5 triliun.
Saat tahap 1 ini rampung, sudah terdapat 2 line yang terbangun dari rencananya akan memiliki 18 line.
Sementara itu karena baru tahap 1 yang selesai, maka tenaga kerja yang mampu diserap di pabrik pemurnian ini tidaklah begitu banyak.
Sebab baru mampu menyerap tenaga kerja sekitar 1700 warga lokal dengan ditambah 250 WNA.
Akan tetapi satu bulan kemudian setelah dilakukan peresmian, siapa sangka jika pabrik pemurnian nikel ini justru akan mengalami kebakaran.
Tepatnya, kebakaran itu terjadi di smelter nikel yang berada di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara pada tanggal 11 Oktober 2023 sekitar pukul 17.00 WITA.
Dengan kata lain, karena peresmian baru saja dilakukan tanggal 19 September dan kebakaran terjadi pada tanggal 11 Oktober 2023, kebakaran ini terjadi hampir 1 bulan setelah dilakukan peresmian.
Baca Juga: Jadwal Liga Italia Pekan Ini: Laga Mudah Bagi Inter Milan dan Juventus, Ujian Berat Menanti AS Roma!
Diketahui kala itu kebakaran yang terjadi cukuplah besar, karena apinya langsung melahap lantai 4 dan 5 pada bangunan pabrik yang berada di daerah Kalimantan Timur tersebut.
Selain kebakaran yang cukup besar, tragedi tersebut juga memakan korban jiwa, yaitu 1 orang WNA asal China karena mengalami luka bakar yang serius.
Setelah diperiksa, ternyata kebakaran itu munculnya dari tungku pembakaran.
Asumsi tersebut bisa muncul karena tidak terjadinya bunyi ledakan di smelter nikel tersebut.
Sekedar informasi, perusahaan yang mengelola pabrik pemurnian nikel di Kutai Kartanegara ini yaitu PT Kalimantan Ferro Industri (KFI). ***