

inNalar.com – Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya mineralnya.
Dalam rangka meningkatkan nilai tambah pada mineral tersebut, pemerintah kini tengah banyak membangun pabrik pengolahan dan pemurniannya, atau smelter.
Adapun pabrik yang dibangun di Kaltim ini ada di Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Industri pemurnian yang dimaksud tersebut adalah Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI).
Awalnya, groundbreaking pabrik pemurnian ini telah dilakukan pada tanggal 25 Januari 2022.
Hingga akhirnya, pada 19 September 2023 pembangunan tahap 1 pada pabrik pemurnian ini telah rampung dan diresmikan oleh Gubernur Kaltim.
Karena baru tahap 1 yang rampung, maka pada September 2023 pabrik pemurnian ini baru memiliki 2 line.
Sedangkan berdasarkan target, pabrik pemurnian di Kutai Kartanegara ini nantinya akan mempunyai 18 line.
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik pemurnian ini pun terbilang sangatlah besar.
Hal tersebut karena berdasarkan rencana, pabrik pemurnian mineral ini nantinya membutuhkan Rp16 triliun hingga memiliki 18 line.
Saat sudah beroperasi nanti, target dari smelter nikel ini akan memiliki kapasitas produksi mencapai 4-5 juta ton.
Dilansir inNalar.com dari kaltimprov.go.id, saat sudah beroperasi sepenuhnya menggunakan 18 line, diperkirakan tenaga kerja di pabrik pemurnian ini dapat menyerap hingga 10 ribu hingga 15 ribu orang.
Saat sudah memproduksi, nantinya hasil dari nikel yang sudah diolah itu akan diekspor ke China, Korea, atau negara lain yang ingin melakukan kerja sama.
Sedangkan untuk bijih nikelnya sendiri, nantinya mineral tersebut akan dipasok dari tambang yang ada di Maluku ataupun Sulawesi.
Selain itu, PT KFI juga akan melakukan kerja sama dengan PLN, yang mana akan jadi sumber energi utama mereka.
Sebab pada 30 Agustus 2023 smelter nikel yang berada di Kalimantan Timur ini juga telah menyambungkan listrik ke PLN sekaligus menjadi tanda commissioning tahap pertama.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, saat ini pabrik pemurnian ini baru memiliki 2 line yang sudah tersedia.
Maka dari itu, PT KFI juga melakukan pengenalan pada teknologi RKEF baru, dimana teknologi ini diklaim lebih ramah lingkungan.***