

inNalar.com – Telah terjadi serangan rudal di beberapa negara di Timur Tengah.
Sejumlah negara tersebut diantaranya Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.
Serangan tersebut terjadi pada Sabtu, 20 Januari 2024 dan dapan memicu konflik regional yang lebih luas.
Dilansir inNalar.com dari brecorder, Iran melaporkan bahwa terdapat lima anggota Garda Revolusinya tewas dalam serangan rudal di sebuah rumah di Damaskus.
Selain itu, sejumlah personel AS tengah dievaluasi karena mengalami cedera otak traumatis dan satu anggote militer Irak terluka.
AS juga mengatakan pihaknya telah menargetkan sebuah rudal yang dibidik oleh kelompok Houthi ke Laut Merah.
Baca Juga: Berdiri Sejak 1936, Gereja Tua di Kediri Ini Dilengkapi Altar yang Terbuat dari Batu Seberat 7 Ton
AS menyebut hal tersebut sebagai ancaman terhadap pengiriman barang.
Sementara itu, pertempuran masih berkobar di Gaza dan unit-unit Israel menyerbu Tepi Barat pada hari Minggu 21 Januari 2024.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan sedikitnya 165 orang tewas dalam 24 jam sebelumnya.
Baca Juga: Menelan Biaya Rp2 Triliun, Bendungan di Subang Ini Jadi Solusi Ketahanan Pangan di Wilayah Indramayu
Selain itu, kapal-kapal Israel membombardir Kota Gaza dan daerah lain di utara pada Minggu pagi.
Sementara itu, di Rafah dekat perbatasan Mesir setidaknya terdapat 5 orang tewas dalam serangan Israel.
Israel menegaskan serangannya ke selatan untuk melawan Hamas, setelah militer mengatakan pada awal Januari 2024 bahwa struktur komando militan di Gaza utara telah terbongkar.
Namun Hamas juga melaporkan pertempuran sengit di utara Gaza ketika militer Israel mengatakan pasukannya, yang didukung oleh dukungan udara dan laut, menyerang infrastruktur militan di seluruh wilayah Palestina.
Diketahui bahwa pengeboman dan serangan darat Israel sejak tanggal 7 Oktober lalu telah menewaskan sedikitnya 24.927 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Selain itu, kekerasan juga meningkat di daerah Tepi Barat yang dikuasai Israel, di mana militer mengatakan mereka telah menghancurkan dua rumah di Hebron yang dikatakan milik dua pria bersenjata Palestina.***