Senilai Rp1,44 Triliun, Bendungan di NTB Ini Mampu Mengairi Lahan Irigasi Pertanian Capai 6.700 Hektar

inNalar.com – Proyek pembangunan Bendungan terus dilakukan oleh pemerintah guna menampung debit air serta menyediakan pasokan air baku dan juga mengairi persawahan warga.

Salah satunya ialah Bendungan Bintang Bano yang terdapat di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bendungan Bintang Bano NTB ini merupakan salah satu dari total 74 bendungan di NTB dan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Serap Dana APBN Rp2,68 Triliun! Bendungan di Aceh Ini Rampung 75 Persen, Terbesar di Sumatera?

Jumlah tersebut menjadikan NTB merupakan Provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak di Indonesia dan diikuti oleh Jawa tengah sebanyak 44 Bendungan.

Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu bendungan yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Bendungan Bintang Bano ini dibangung sebagai bendungan multifungsi yang memiliki volume kapasitas sebesar 76 juta meter per kubik.

Baca Juga: Terus Kebut Pembangunan, Inilah 5 Proyek Bendungan yang Diresmikan Presiden Jokowi dalam Waktu Sebulan

Bendungan Multifungsi Bintang Bano ini memiliki manfaat sebagai irigasi lahan pertanian dengan luas mencapai 6.700 hektar yang dimana 4.200 hektar merupakan lahan pertanian tadah hujan.

Dilansir inNalar.com dari laman situs Kementerian PUPR, biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan Bendungan Bintang Bani ini mencapai Rp1,44 triliun.

Pada masa pengerjaannya Bendungan ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO).

Baca Juga: Bak Bangunan Raksasa, Inilah Deretan Bendungan di Indonesia yang Dijuluki Terbesar se-Asia Tenggara

Selain sebagai irigasi pertanian, bendungan ini juga difungsikan guna mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.

Tak hanya itu, Bendungan ini juga difungsikan sebagai pemenuhan air baku bagi tujuh Kecamatan yang terdapat di Sumbawa Barat dengan kapasitas 550 liter per detik.

Selain itu juga berpotensi sebagai Penghasil Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6,6 megawatt. serta penambahan panel surya terapung (Floating Panel) yang saat ini sedang dikerjakan.

Pembangunan bendungan ini juga mengutamakan penghijauan di sekitar kawasan, hal ini dinyatakan dengan ditanamnya beberapa tanaman yang merambat di sekitar bendungan.

Manfaat dari adanya pembangunan Bendungan Bintang Bano ini dirasakan masyarakat ketika terjadinya hujan besar di kawasan Taliwang, Sumbawa Barat tidak lagi terjadi banjir.***

 

Rekomendasi