Sempat Ditinggal Shell, Proyek LNG Senilai Rp324 T di Maluku Tenggara Ini Akhirnya Dimulai, Kini Blok Masela Dirangkul Perusahaan…

inNalar.com – Proyek LNG Abadi yang berada di Blok Masela akhirnya mulai menemui titik terang usai ditinggal hengkang mitra Perusahaan Belanda Shell.

Sempat tenggelam timbul dan melintasi banyak rintangan, akhirnya kepemilikan 35 persen saham Shell di lapangan migas yang ada di Maluku Tenggara ini turut diserahkan kepada mitra yang baru.

Jadi blok migas andalan wilayah Timur Indonesia ini kini secara resmi dimiliki 65 persen INPEX Masela, Ltd dan 35 persennya dipegang oleh Pertamina dan Petronas.

Baca Juga: Dapat Dana Pinjaman Senilai Rp400 Miliar, Emiten Crazy Rich Surabaya Akuisisi Saham Anak Usaha Sampoerna hingga Nyaris 50 Persen

Apabila lebih diperinci kembali, PT Pertamina Hulu Energi memegang saham sebesar 20 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh Petronas.

Adapun biaya yang dikeluarkan Pertamina untuk mengambil alih saham yang sebelumnya dipegang perusahaan migas asal Belanda ini sebesar Rp5,58 triliun.

Syukurnya, prosesi pelepasan dan pengalihan saham tersebut akhirnya berhasil dirampungkan pada Selasa, 25 Juli 2023.

Baca Juga: IHSG Kembali Melemah di Bawah 7.300, Saham 3 Emiten Milik Prajogo Pangestu Kompak Turun Harga

Dengan begitu, tahapan Proyek LNG Abadi ini bakal semakin terbuka jalannya untuk memasuki fase pengembangan selanjutnya.

Tidak lama berselang, akhirnya revisi Plan of Development (POD) disetujui oleh pemerintah.

Adapun revisi yang turut menyertainya berkaitan dengan tambahan komponen Carbon Capture Storage (CCS) ke dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Diputus Kontrak, Proyek Revitalisasi Alun-Alun Senilai Rp23 Miliar di Kediri Terancam Mangkrak

Dwi Soetjipto selaku Kepala SKK Migas, dilansir melalui situs resminya, mengungkap bahwa persetujuan revisi POD yang kedua ini menandai awal mulanya Proyek LNG Abadi di WK Masela.

Dwi juga membeberkan bahwa nilai investasi yang diserap dalam proyek ini sebesar 20,9 miliar USD atau setara Rp324 triliun.

Dengan dimulainya tahap awal proyek ini, diharapkan konsep produksi minyak dan gas semakin matang, hingga dapat mulai beroperasi alias onstream pada kuartal IV 2029.

Baca Juga: Pinjamkan 175 Juta USD untuk Modal, MDKA Hanya Beri Bunga 5,76 Persen per Tahun ke Pani Bersama Jaya

Seiring Proyek LNG Abadi di Blok Masela terus berjalan, impian Indonesia menjadi penghasil minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari makin dekat untuk digapai di tahun 2030 mendatang.

Kolaborasi INPEX Masela bersama Pertamina dan Petronas menjadi fondasi utama keberhasilan pengembangan WK Masela di Maluku Tenggara.

Pasalnya, apabila pihak penggarap proyek ini berhasil mempercepat penyelesaiannya, potensi pendapataan yang bakal mampu disumbangkan ke negara sekitar 5 miliar USD.

Baca Juga: Kurang Diminati Investor, Proyek Pelabuhan Senilai Rp5 Triliun di Ambon Terancam Didepak dari PSN, Begini Nasibnya Sekarang!

Namun ketika pengerjaan molor dari targetnya, maka tambahan biaya operasional akan membengkak sekitar 1 miliar USD setiap tahunnya.

Lebih lanjut, muara keberhasilan realisasi Proyek LNG Abadi ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pendapatan negara hingga Rp586 triliun.***

Rekomendasi