

inNalar.com – Desa Wisata Munggu berada di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang jumlah penduduk mencapai 6.597 Jiwa.
Melansir dari Kemenparekraf, desa Wisata Munggu memiliki jarak sekitar 15 km dari Kota Denpasar dan waktu tempuh perjalanan sekitar 1 jam dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Desa Wisata Munggu terdapat 13 Banjar Dinas, 3 Desa Adat, 17 Banjar Adat dan 2 Lembaga Pesubakan.
Desa Munggu merupakan Desa wisata sejak tahun 2010 dengan menonjolkan daya tarik keeksotisan budaya dan keindahan alam.
Uniknya, di Desa Wisata Munggu memiliki tradisi khas, yaitu Ngrebeg Makotek yang masih dinantikan oleh masyarakat setempat setiap tahunnya.
Penasaran, mengenai tradisi Ngrebeg Mekotek dan pelaksanaannya? Mari baca selengkapnya di sini.
Sekilas Tradisi Ngrebeg Mekotek
Mengutip dari Pemerintah Kabupaten Badung, Ngrebeg Mekotek ternyata telah ada secara turun temurun hingga saat ini.
Pada tahun 1915, Ngrebeg Mekotek pernah dihentikan oleh pemerintah Belanda.
Sebab dikhawatirkan terjadi pemberontakan. Tetapi, malah muncul wabah penyakit sehingga Mekotek dilakukan kembali untuk tolak bala.
Ngrebeg Mekotek menjadi tradisi yang dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari (menurut kalender Hindu) dan bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Tradisi ini dipercaya oleh masyarakat desa sebagai penolak bala atau bencana.
Biasanya Ngrebeg Mekotek akan diikuti kaum laki-laki berumur 12 hingga 60 tahun.
Pada saat prosesi Ngrebeg Mekotek dilaksanakan mereka akan membawa sebatang kayu pulet dengan panjang 2-3,5 meter dan hiasan di ujungnya.
Kemudian, mereka akan mengangkat kayu untuk disatukan ke atas dan membentuk kerucut atau piramida.
Selain itu, disajikan sebuah atraksi untuk menunjukkan keberanian, ketangkasan, kebersamaan dengan memanjat batang kayu yang telah disiapkan.
Itulah sedikit informasi mengenai tradisi khas ala masyarakat desa wisata Munggu yang bisa kalian coba kunjungi saat ke kabupaten Badung. ***