

inNalar.com – Pembangunan bendungan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini sempat mendapatkan perhatian besar dari publik.
Sorotan banyak mata tertuju pada proses pembangunan Bendungan Ameroro lantaran dikabarkan ambruk akibat gagal konstruksi pada Rabu, 13 September 2023.
Namun usai pihak kontraktor, PT Hutama Karya, menangani permasalahan tersebut, pihaknya memberikan kabar terkini mengenai progres konstruksi waduk senilai Rp1,6 triliun ini.
Melalui akun instagram resminya, Hutama Karya mengabarkan bahwa pengerjaan proyek infrastruktur paket II bakal rampung lebih cepat.
Hal tersebut ditandai dengan telah selesainya tahap konstruksi bendungan dengan progres fisik mencapai 100 persen.
Dengan selesainya tahap konstruksi, itu berarti akan dilaksanakan tahap impounding atau pengisian air kolam waduk.
Lebih merinci lagi, paket pengerjaan tahap II Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe ini menghabiskan biaya hingga Rp570 miliar.
Adapun kegiatan pengerjaan yang berhasil diselesaikan oleh Hutama Karya meliputi tahap persiapan dan pembangunan akses jalan dan jembatan.
Selain itu juga mencakup pembangunan fasilitas bangunan pelimpah guna mengendalikan aliran air yang melewati bendungan.
Selanjutnya adalah merapikan lokasi proyek dengan mengatur lanskap lingkungannya agar menjadi lebih estetis.
Kemudian ada pula pengerjaan sistem manajemen keselamatan konstruksi, melakukan pemasangan hidromekanikal, dan clearing area genangan.
Penyelesaian tahap terakhir pengerjaan ini juga diharapkan dapat menjadi objek wisata baru bagi masyarakat sekitar lokasi proyek waduk raksasa.
Baca Juga: UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023: Sinergi Bersama Diperlukan untuk Membawa UMKM ke Panggung Global
Bendungan Ameroro ini diketahui berada di Desa Tamesandi, tepatnya di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Adapun pengerjaan infrastruktur ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero)
Waduk raksasa ini dibangun sejak April 2021 dan berhasil rampung lebih awal dari targetnya.
Baca Juga: UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023: Sinergi Bersama Diperlukan untuk Membawa UMKM ke Panggung Global
Masyarakat Konawe sebentar lagi bakal merasakan manfaat dari bendungan berkapasitas daya tampung hingga 98,81 juta meter kubik.
Bahkan dengan adanya infrastruktur berukuran jumbo ini, diharapkan potensi banjir di daerah sekitar proyek akan berhasil ditekan.
Diketahui kemampuan reduksi banjir waduk raksasa ini sebesar 443 meter kubik per detik.
Baca Juga: Bersama BRI Peduli, Kelompok Maratua Kolaborasi Lestarikan Terumbu Karang
Infrastruktur pembendung Sungai Ameroro ini diharapkan pula dapat mereduksi banjir yang ada di daerah hilir Sulawesi Tenggara.
Selain itu, infrastruktur jumbi ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan pasokan air abku sebesar 0,5 meter kubik per detik.
Tidak heran jika bendungan ini disebut memiliki ukuran super besar. Pasalnya luas lahan yang termakan oleh infrastruktur ini bisa mencapai 578,78 hektare.
Melansir dari situs resmi Hutama Karya, pembangunan waduk ini melalui kendala yang utamanya banyak bersinggungan dengan faktor cuaca.
Namun demikian, pihaknya tetap mampu merampungkan pengerjaan Bendungan Ameroro di awal waktu atau lebih cepat dari targetnya.***