Sejengkal dari Alam Tersyahdu Skotlandia, SMA Elit Ini Dulu Jadi Tempat Belajar Cara Berpikir Pangeran Philip
inNalar.com – Sekolah elit di wilayah Britania Raya ini terletak di sudut terindah hamparan alam Skotlandia.
Tidak hanya tersihir oleh keindahan pemandangan sekolah elitnya, SMA ini adalah tempat belajar Pangeran Philip yang merupakan suami dari Ratu Britania Raya.
SMA super elit sekaligus terindah di Skotlandia ini dahulu menjadi tempat Pangeran Philip dididik untuk bisa berpikir dengan tepat dan taktis.
Baca Juga: Berdesain Kubah Kaca, Perpustakaan Termegah di Chicago AS Klaim 99 Persen Mampu Blokir Sinar UV
Hal mencengangkannya tidak hanya dilihat dari lokasi hingga sosok alumni sekolahnya saja. Sosok pendiri sekolah ini pun merupakan sosok elit pada tahun 1934.
Tidak kalah mencengangkannya lagi, sekolah yang satu ini merupakan hasil produktivitas pendirinya saat sosok tersebut melarikan diri dari serangan Nazi.
Lokasi kampus berada di kawasan terindah alam Skotlandia
Perkenalkan, nama sekolah bergengsi di Britania Raya ini adalah Gordonstoun School. Sekolah ini terletak di pesisir Pantai Moray Firth.
Kemegahan kampusnya tampak mencolok di balik perkebunan rindang seluas 200 hektare di pinggir wilayah Skotlandia.
Tidak jauh dari lokasi SMA elitnya Pangeran Philip ini, para murid tidak perlu berjalan jauh menuju perbukitan dekat sekolahnya.
Baca Juga: Sandang Gelar Ph.D, Aktris Cantik Asal Korea Selatan Ini Rupanya Jebolan Universitas Top Dunia!
Meski posisi kampus terpelosok di pinggiran wilayah Britania Raya, suasana tenang dan kondusif itulah yang paling syahdu bagi para pelajarnya.
Sekolah yang satu ini menjadi tempatnya para murid tumbuh dan berlatih bagaimana cara berpikir yang benar dan kritis.
Tidak hanya didukung dengan pemandanga alam terindah Skotlandia, Gordonstoun School pun dikenal selama 80 terakhir sebagai institusi yang memiliki program pendidikan terunik di Britania Raya.
Jika kamu tahu bagaimana cara mendidik mereka, kamu tidak akan keheranan lagi bagaimana sosok Pangeran Philip dapat menjadi bagian dari pencetak sejarah Inggris zaman dahulu.
Pendidikan Unik Gordonstoun School
Tahukah bahwa SMA elit di pesisir Moray ini tidak hanya menerapkan pembelajaran akademik di kelas mereka?
Para murid sekolah yang satu ini akan diajak keluar ruangan untuk mengeksplorasi alam lautan dan perbukitan Skotlandia yang indahnya tiada terlupakan.
Sekolahnya para anggota kerajaan ini memiliki program berlayar. Para muridnya akan digembleng bagaimana cara bertahan hidup dengan bijak.
Baca Juga: 5 Kota Pelajar Terbaik di Dunia Versi QS Best Student Cities Rankings 2025, Asia dan Eropa Bersaing!
Salah satunya saat momen belajar berlayar. Saking elitnya, sekolah ini dibela-belain sediakan kapal layar bagi para muridnya agar pengalaman belajar mereka makin berkesan.
Hal ini dimaksudkan agar para murid dapat menumbuhkan kemampuan adaptasi mereka dan jiwa petualang mereka pun tumbuh demi bertahan menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Hanya berjalan kaki saja, para murid sudah bisa menjangkau pesisir pantai Moray Firth, Skotlandia.
Baca Juga: Ryu Jun Yeol dan Shin Hyun Dikonfirmasi Bakal Bintangi Film Baru Netflix Bertajuk ‘Revelations’
“Dengan jarak berjalan kaki dari pantai luas di Moray Firth, dan mudah dijangkau dari dataran tinggi Skotlandia yang menakjubkan,” dikutip inNalar.com dari Gordonstoun School.
Pangeran Philip Belajar Cara Berpikir di Gordonstoun School
Sebagai informasi, sekolah elit Britania Raya ini dahulu didirikan oleh seorang pendidik Jerman, Dr. Kurt Hahn, yang sempat melarikan diri saat gempuran Nazi berkecamuk pada tahun 1930-an.
Baca Juga
Filosofi pendidikan Kurt Hahn sedikit banyak telah memberikan pengaruh bagi sosok Pangeran Philip selama menempuh studi di SMA elit bergengsi ini.
Warisan pemikiran Kurt Hahn memang cukup membudaya secara turun-temuran di sekolah tersebut. Hal tersebut terlihat ketika para pendidiknya justru menempatkan para muridnya dalam situasi yang menantang.
Para murid dipacu untuk belajar dari hal yang menantang dan berdasarkan pengalaman sehingga itulah yang membuat para siswanya dewasa secara fisik dan mentalnya.***
Rekomendasi