

inNalar.com – Terdapat pelabuhan di daerah Jawa Barat agar dapat melakukan kolaborasi dengan Tanjung Priok.
Adapun nama dari tempat kapal berlabuh itu adalah Patimban, yang berada di kabupaten Subang.
Bahkan infrastruktur transportasi kapal ini juga nantinya akan jadi yang terbesar, dengan dana pembangunannya berasal dari hutang dengan Jepang.
Sebenarnya pembangunan pada infrastruktur ini sendiri telah dimulai sejak 2018 lalu.
Akan tetapi, pembangunan tersebut dibagi menjadi beberapa tahap, hingga akhirnya akan selesai pada tahun 2027.
Sekedar informasi, tahapan yang ada pada infrastruktur ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu tahap 1-1, tahap 1-2, tahap 2 dan tahap 3.
Walau disebut jadi yang terbesar, namun tahap 1-1 saat ini telah rampung 100% dan telah mampu beroperasi sebagian.
Pasalnya, pada tahun 2021 diketahui telah ada pabrikan mobil yang menggunakan Patimban untuk melakukan bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Sedangkan untuk tahap 1-1 proses penggarapannya yang rampung adalah terminal peti kemas dengan luas 35 hektar.
Memiliki luas 35 hektar, kapasitas yang dimiliki tempat kapal berlabuh ini sendiri yaitu sebanyak 250.000 TEUs.
Belum berhenti disitu, karena masih terdapat lagi terminal kendaraan yang luasnya 25 hektar yang kapasitasnya mencapai 218.000 CBU.
Namun dalam penyelesaian tahap 1-1 di tempat kapal berlabuh di Jawa Barat ini dana yang dikucurkan yaitu berasal dari hutang atau pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp 14 triliun.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor! Menabung Sejak 10 Tahun Lalu Untung 113,14 Persen
Sedangkan untuk tahap 1-2 saat ini masih dalam proses pengerjaan yang ditargetkan akan rampung pada tahun 2025 mendatang.
Pada tahap 1-2 tersebut, nantinya pelabuhan Patimban akan memiliki tambahan terminal peti kemas seluas 66 hektar.
Ada pula tambahan kapasitas sebanyak 3,75 juta TEUS.
Baca Juga: Ikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Vinto Craft Raih Kontrak Ekspor 3.000 Unit Produk Ke Qatar
Bahkan secara kumulatif infrastruktur kapal ini akan mempunyai terminal kendaraan dengan luas 25 hektar dengan kapasitas 600.000 CBU yang memiliki terminal roro yang luasnya 200 meter.
Namun untuk anggaran yang dihabiskan pada pelabuhan yang ada di Subang ini juga masih akan sama, karena hutang dari Jepang atau JICA.
Adapun tahap 1-2 ini yang menggunakan pinjaman dari JICA itu akan menghabiskan Rp 9,5 triliun.
Berlanjut pada tahap 2 dan tahap 3, nantinya akan digarap kembali sampai target yang dituju adalah rampung tahun 2027.
Saat rampung di tahun 2027, bahkan infrastruktur ini akan mencapai 7,5 juta TEUs kapasitas dengan 600 ribu kendaraan CBU.
Menyandang gelar terbesar, pembangunan pada infrastruktur ini sendiri tentunya tidaklah sedikit.
Dilansir inNalar.com dari kppip, investasi yang disuntikan ke proyek ini totalnya yaitu sebesar Rp 43,221 Triliun.
Sementara itu, pengelola dari infrastruktur dengan investasi yang fantastis ini adalah PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI).
Walau masih pada tahap penggarapan, namun sebenarnya tempat kapal berlabuh ini juga sudah mulai beroperasi sejak tahun 2021.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelabuhan Patimban ini sudah digunakan untuk bongkar muat pabrikan mobil-mobil tertentu.
Karena sebelumnya infrastruktur ini sendiri sudah melakukan ekspor juga sebanyak 1.209 unit kendaraan menggunakan kapal MV. Fujitrans berbendera Liberia ke Filipina.
Tepatnya, ekspor yang bermula dari tempat kapal berlabuh di Subang ini akan ditujukan ke Port Klang, Singapura, Kuching, dan Filipina.
Bahkan pabrikan mobil yang menggunakan infrastruktur ini juga cukup ternama, yaitu seperti Hyundai, Mitsubishi, Daihatsu, dan Toyota.
***