Sampai Dilirik PBB! Kurikulum Pondok Pesantren di Garut Ini Paling Beda

inNalar.com – Pesantren di Garut ini sampai dilirik PBB, karena terapkan kurikulum bertani dan berkebun.

Terdapat hal unik di salah satu pesantren yang terletak di Desa Sukagalih, Kecamatan Targorong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jika pada umumnya pondokan yang berdiri di Indonesia ini memfokuskan untuk mengajarkan pendalaman agama kepada para santrinya, tetapi pesantren yang satu ini berbeda.

Baca Juga: Lulus Bisa Lanjut Studi ke Turki, Pesantren Terbaik Indonesia Ini Salah Satu Cabangnya Ada di Yogyakarta

Pondok Islam ini memadukan ilmu ekologi dan ilmu agama yang kemudian diterapkan sebagai kurikulum pembelajarannya. Fokusnya adalah melakukan pengolahan pertanian tanpa meruskan habitat dan ekosistem.

Lembaga Pendidikan islam di Garut ini berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan mewujudkan kemandirian pangan. Oleh karena itu, pesantren ini juga bergerak dalam pengolahan pertanian dan perkebunan.

Pesantren Ekologi At-Thaariq Garut ini diasuh oleh KH Ibang Lukman Nurdin dan Ny Nissa Wargadipura. Konsep kurikulum ponpes ini yaitu memadukan ekologi dan ilmu agama.

Baca Juga: MAJELIS SHOLAWAT BERUBAH JADI LADANG MAKSIAT

Hal ini menarik, karena para santri nantinya selain memperdalam ilmu agama islam dan mengaji layaknya santri pada umumnya tetapi mereka juga sembari diajarkan cara bertani.

Di lingkungan pesantren banyak ditanami berbagai tanaman seperti singkong, talas, umbi, kacang panjang, oyong, dan lain-lain.

Ditemukan juga sayur-sayuran seperti buncis, tomat ceri, selada, hingga tanaman herbal seperti daun salam, telang, temulawan, rosela, kenikir, dan lain-lain.

Baca Juga: Orang Luar Madiun Auto Terkecoh! SMK di Jawa Timur Ini Punya Nama Paling Unik: Mulainya Sore atau Pagi?

Ternyata, ponpes di Garut ini juga memproduksi beras dari sawah yang dimilikinya seluas kurang lebih 4500 meter persegi.

Bukan hanya itu saja, di pondokan tersebut juga terdapat kolam ikan nila dan lele. Tidak hanya dimanfaatkan hasilnya aja, tetapi air kolamnya juga dimanfaatkan untuk menyiram tanamannya.

Setiap Ahad, para santri At-Thaariq ini diajari cara Bertani termasuk pada bagaimana merawat dan memanen hasilnya.

Dikutip dari KH Ibang Lukman Nurdin, para santri juga nantinya bisa mengonsumsi hasil panennya, sebab seluruh hasil pertaniannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di pesantren tersebut.

Nah, apabila hasil panennya melimpah juga bisa dijual untuk menumbuhkan perekonomian di pesantren yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan para santri untuk menimba ilmu.

Baca Juga: Minta Bantuan ChatGPT Buat Tugas Kuliah, Ini Dia 5 Prompt AI untuk Menyusun Essai, Sat Set Jadi!

Dengan menerapkan kurikulum bertani yang memadukan dengan ilmu agama, pesantren ini bisa menjadi contoh upaya pelestarian alam.

Diharapkan juga implementasi yang dilakukan oleh pesantren At-Thaariq ini bisa dilakukan oleh pesantren-pesantren lainnya di Indonesia atau bahkan di luar negeri.

Jadi, itulah informasi mengenai pondok pesantren At-Thaariq di Garut yang terapkan kurikulum bertani dan berkebun. ***