Salurkan Kredit Rp36 Triliun, Indonesia Anut Ekonomi Pasar Terkendali: Soeharto Ungkap Peningkatan Kualitas? 

 

InNalar.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas manusia, Soeharto ungkapkan ekonomi pasar terkendali.

Dalam rangka meningkatkan kualitas manusia, Soeharto, modal sudah diberikan oleh pemerintah melalui perbankan.

Dimulai dari kredit usaha kecil, yaitu kredit pemuas lantas, hingga kredit candak gula.

Baca Juga: Homestay Bantuan BRI Peduli Tingkatkan Kapabilitas Warga Desa Kuta Lombok untuk Dorong Sektor Pariwisata

Ternyata tidak hanya itu saja, terdapat kredit pedesaan dan juga kredit usaha kecil ini tidak sedikit.

Soeharto mengungkapkan jika telah diadakan 1 penelitian yang membahas mengenai kredit usaha kecil, dari kredit usaha kecil tersebut disalurkan ke koperasi serta pengusaha kecil.

Kredit yang disalurkan ini sebanyak Rp36 triliun, sebanyak Rp25 juta hingga Rp50 Juta.

Baca Juga: Dibangun 1200 Masehi, Benteng Bersejarah di Wakatobi, Sulawesi Tenggara Ini Terbuat dari Batu Karang?

Mulai dari Rp50 juta hingga Rp100 juta, dari Rp100 Juta hingga Rp250 Juta. Sebanyak Rp36 trilliun tadi, Rp143 setengah triliun yang sudah disalurkan.

Artinya, sebanyak 25% dari bulan kredit telah disalurkan untuk usaha kecil maupun koperasi.

Soeharto juga menegaskan jika tidak dibenarkan ada warga yang menganggap pemerintah tidak perhatian.

Baca Juga: Lenyapkan Dana Hingga Rp3,36 Triliun, Proyek Bendungan di Bogor Ini Gusur 5.697 KK di 2 Kecamatan

Pemerintah sudah mengupayakan dengan dibuktikan angka penyaluran dana dari perbankan ke pengusaha kecil maupun koperasi.

Pembangunan jangka panjang kedua menjadi tantangan untuk meningkatkan kualitas manusia kepada masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, maka koperasi juga harus ditingkatkan dari segi kualitasnya.

Tidak hanya pengusaha kecil yang berusaha menaikan atau meningkatkan kualitas, hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti pendidikan keterampilan dan lain sebagainya.

Sebagai seorang pengusaha, jiwa berwisrausaha ini harus ditingkatkan. agar nantinya dapat berkembang.

Para pelaku-pelaku ekonomi, baik swasta maupun negara juga harus mengupayakan usaha bersama dalam rangka kekeluargaan.

Kekeluargaan tersebut berarti semua pelaku ekonomi harus bekerja sama dengan kemitraan, salah satu usaha agar kita semua bisa maju.

Dengan cara bekerja sama satu dengan yang lain, saling bantu membantu. Tidak melakukan persaingan, mematikan. Namun hharus bekerja sama untuk saling menghidupi.

Sebagai bangsa Indonesia, kita tidak menganut ekonomi pasar bebas, tetapi kita menganut ekonomi pasar yang terkendali.

Pihak yang mengendalikan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, Indonesia tidak perlu takut dan malu kepada dunia jika Indonesia memiliki pilihan yang berbeda.***

 

Rekomendasi