Rogoh Kocek Rp8,3 Triliun, Konglomerat Migas Indonesia Akuisisi 20 Persen Saham 2 Blok Migas di Oman

inNalar.com – Salah satu konglomerat minyak dan gas (migas) Indonesia, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akuisisi 20% saham dari 2 blok migas di Oman.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) dan kegiatan energi lainnya.

Perusahaan yang bergerak di bidang energi ini memiliki sejarah yang panjang sejak pendiriannya pada tahun 1980 silam.

Baca Juga: Bikin Kota Kupang NTT Makin Bersih dan Rapi, Megaproyek Rp81 Miliar ini Ternyata Dibangun 3 Perusahaan Sekaligus

Adapun pendiri dari perusahaan yang menggeluti bidang eksplorasi dan produksi minyak serta gas ini adalah Arifin Panigoro yang meninggal dunia pada 28 Februari 2022 silam.

Perusahaan milik keluarga Panigoro ini baru-baru ini ramai menjadi perbincangan setelah mengakuisisi saham milik 2 blok minyak dan gas di negara lain.

Dilansir dari ANTARA, pada 12 Desember 2023 kemarin, perusahaan milik keluarga Panigoro ini telah menyelesaikan proses akuisisi stock blok migas milik asing.

Baca Juga: Daftar Pebulutangkis Top yang Absen di Indonesia Masters 2024: Ada Viktor Axelsen hingga An Se-young

Adapun besaran saham yang diakuisisi oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) adalah sebesar 20% kepemilikan di dua exploration and production sharing agreements (EPSA) di Kesultanan Oman dari perusahaan OQ Exploration & Production LLC (OQEP).

Perusahaan milik konglomerat minyak dan gas ini mengakuisisi 20% kepemilikan atas EPSA produksi Blok 60 dan 20% kepemilikan atas EPSA explorasi Blok 48.

Kedua blok minyak dan gas tersebut berada di darat dan dekat dengan perbatasan Arab Saudi.

Baca Juga: Raup Rp7 Miliar! Desa Kumuh Bekas Tambang Batu Kapur Kini Disulap Jadi Kampung Miliader, Penghasilan Per Bulannya…

Blok 60 sendiri merupakan area seluas 1.485 kilometer persegi dan memiliki kapasitas produksi sebesar 63.000 barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Blok 60 ini memiliki dua lapangan produksi migas, yakni Lapangan Minyak Bisat dan Lapangan Gas Abu Butabul.

Sedangkan, Blok 48 memiliki luas area 2.995 kilometer persegi dan memiliki potensi minyak dan gas yang siginifikan yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Medco Energi.

Baca Juga: Dapat Suntikan Dana Rp130 Miliar, Stadion di Sumatera Barat yang Dulunya Mangkrak Ini Bakal Dilanjut 2024

Untuk dapat mengakuisisi saham dari dua blok minyak dan gas di atas, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) harus merogoh kocek yang jumlahnya tidak sedikit.

Perusahaan milik keluarga Panigoro harus mengeluarkan dana sekitar US$557,77 juta atau setara Rp8,36 triliun. (kurs $1 = Rp15.000)

Meski sudah mengakuisisi sebesar 20% saham 2 blok migas di Oman, konglomerat minyak dan gas di Indonesia ini tidak terjun langsung untuk mengoperasikan dua blok minyak dan gas ini.

Baca Juga: Daftar Pemain Unggulan Malaysia Open 2024: Indonesia Masih Digdaya, Fajar-Rian Sebatang Kara

OQEP tetap akan menjadi operator dari dua blok minyak dan gas tersebut dan memfasilitasi pertukaran keahlian dalam eksplorasi gas dan lain-lainnya.

OQEP sendiri adalah perusahaan energi terintegrasi dan menjadi yang terbesar ketiga di Oman. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari QC Group SAOC, grup energi terintegrasi global milik Kesultanan Oman.

Perusahaan ini mengoperasikan tiga blok energi di Oman, yakni Blok 8, 48, dan 60.***

 

Rekomendasi