

inNalar.com – PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) sampaikan kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh anak usahanya yakni PT Intitirta Primasakti.
PT Intitirta Primasakti melakukan eksplorasi pada periode Septemer 2023.
Triwahyuni selaku corporate Secretary DPNS dalan pengumuman tertulisnya menyampaikan bahwa PT Initirta melakukan kegiatan eksplorasi berupa pelaporan cadangan KCMI.
Sebagai informasi, pelaporan cadangan KCMI dilaksanakan oleh PT Runge Pincock Minarco.
Hal tersebut akan dilanjutkan tahap ke-2 dari 4 update Pra Studi Kelayakan.
Kemudian, tahap 2 dari 3 tahapan pemutakhiran review rencana penambangan batu bara.
Selain itu, laporan sumber daya batu bara KCMI ini akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan cadangan KCMI.
Untuk kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk biaya yang dikeluarkan sekitar Rp753 juta.
Habiskan ratusan juta untuk eksplorasi, diketahui jumlah aset PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk alami kemerosotan.
Bersumber dari laporan keuangan resminya, jumlah kas dan setara kas pada triwulan III 2023 sebesar Rp65 miliar.
Angka tersebut jauh diatas jumlah aset pada Desember 2022 sebesar Rp30,8 miliar.
Selain itu, jumlah aset lancara perusahaan ini mencapai Rp241,8 miliar.
Jumlah tersebut alami penurunan jika dibandungkan dengan besaran aset lancar pada Desember 2022 yakni sebesar Rp256 miliar.
Kemudian, jumlah aset tidak lancar DPNS pada triwulan III 2023 sebesar Rp152,7 miliar.
Sementara itu, pada Desember 2022 jumlah aset tidak lancar ini sejumlah Rp149,6 miliar.
Secara keseluruhan, jumlah aset PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk pada September 2023 sebesar Rp394 miliar.
Angka tersebut alami kemerosotan jika dibandingkan pada jumlah aset perusahaan ini pada Desember 2022 yakni mencapai Rp405,6 miliar.***