

inNalar.com – PT Katalis Sinergi Indonesia atau KSI merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi katalis pertama di tanah air.
Perusahaan ini mendirikan pabriknya di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namanya adalah Katalis Merah Putih.
Saat ini sendiri pabrik tersebut sudah selesai dibangun dan siap diresmikan.
Nantinya, pembangunan pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan katalis di Indonesia.
Dengan begitu ketergantungan impor produk tersebut dapat berkurang sehingga kebutuhannya pun tidak harus diimpor terus menerus dari luar negeri.
Melansir dari Antara, Achmad Setiawan selaku Direktur Utama KSI menyampaikan bahwa pendirian pabrik tersebut dilakukan sebagai upaya kemandirian bangsa agar tidak tergantung dengan negara luar.
Menurutnya, bangsa Indonesia harus membuktikan bahwa sekarang sudah bisa membuat katalis sendiri.
Merupakan sebuah zat atau material untuk mempercepat dan mengarahkan reaksi kimia ketika melakukan konversi sutu bahan baku menjadi bahan lain yang diperlukan.
Contohnya saja dalam membuat bahan bakar nabati, maka produk ini dapat mempercepat reaksi dalam proses perubahan minyak buah jarak/minyak sawit menjadi bahan bakar nabati.
Baik itu bensin, diesel, hingga avtur. Ke depannya bahan bakar nabati tersebut diproyeksikan mampu dipakai di berbagai sektor.
Hal ini tidak lain karena BBM dari minyak bumi yang bersumber dari fosil akan menurun jumlahnya serta tidak dapat lagi diperbarui.
Adanya pabrik katalis ini tentu Indonesia juga dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil.
Pabrik tersebut juga sejalan dengan keinginan pemerintah dalam perpindahan menuju energi yang dapat diperbarui serta lebih ramah lingkungan.
Katalis Merah Putih rencananya akan diresmikan sebelum Pilpres 2024 yakni 14 Februari 2024.
Pembangunannya sendiri menelan biaya investasi hingga Rp286 miliar dengan target kapasitas produksi mencapai 800 ton per tahunnya.
Adapun pembiayaan pembangunannya mendapat dukungan dari BNI selama 13 bulan.
Pabrik tersebut dioperasikan oleh PT Katalis Sinergi Indonesia yang merupakan perusahaan patungan dari PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang Cikampek, serta PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung.
Kepemilikan saham dari konsorium tersebut yakni sebanyak 38 persen untuk PT Pertamina Lubricants, kemudian 37 persen untuk PT Pupuk Kujang, serta 25 persen bagi PT Rekacipta Inovasi ITB.
Kehadiran pabriknya juga tercatat sebagai bagian dari Program Strategis Nasional atau PSN untuk Bahan Bakar Hijau. ***